Di tengah kepanikan, Otib sempat meminta air minum. Dua kali Eem memberinya air, bahkan mencoba menyuapinya makanan. Tapi tubuh suaminya kian melemah. Ia hanya bisa mengusap kepala Otib, membisikkan doa-doa putus asa, berharap keajaiban menahan maut yang perlahan datang menjemput.
Dan ketika Uwa Ibro tiba, Eem tahu suaminya telah pergi.
Saung kecil itu tiang bambu dan atap ilalang yang dulu menjadi tempat berteduh kini menjelma menjadi monumen duka. Di sanalah Otib mengembuskan napas terakhir, ditemani bisikan cinta dan doa-doa patah hati.
"Saya tidak akan kembali ke hutan lagi. Abah sudah tidak ada," bisik Eem lirih, menghapus air mata yang tak henti mengalir.
Baca Juga: Bohongi Polisi, Pria 46 Tahun Diringkus Satreskrim Polres Sukabumi
Baru pada dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB, tubuh Otib yang dingin diangkut menggunakan mobil milik pemburu ke jalan raya. Dari sana, ambulans membawa jenazahnya ke RSUD Jampangkulon, tiba pukul 05.30 WIB. Namun nyawanya sudah pergi jauh sebelum itu.
Jenazah Otib kemudian dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, untuk diautopsi.
Hasil autopsi tak kalah memilukan: luka sepanjang 18 sentimeter membentang dari punggung kanan ke kiri, menembus rongga dada, merobek organ-organ vital, dan menyebabkan perdarahan masif. Tidak ada proyektil ditemukan di dalam tubuhnya hanya luka dalam yang cukup untuk menghabisi satu kehidupan.
Senjata yang diduga digunakan, senapan Christensen Arms 308 CA TAC 10 Multi-Caliber bernomor seri CASX2255, kini diamankan polisi. JF, pria yang diduga menembakkan peluru maut itu, telah ditahan.
Tetapi bagi Eem, tidak ada keadilan, hukuman, atau penyesalan yang bisa mengembalikan Otib. Tak ada apa pun yang bisa menggantikan tangan kasar penuh kasih itu, suara berat yang dulu memanggilnya "Mi" dalam kehangatan malam-malam sederhana mereka.
Baca Juga: Kemenhut Gagalkan Perdagangan Bagian Tubuh Satwa Dilindungi, Dua Pelaku Diamankan di Sukabumi
Yang tersisa hanyalah sebuah saung kosong di tengah ilalang dan hati yang selamanya retak.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kesempatan Langka! Arsenal Free Fire Terbuka Tanpa Kunci, Cek Juga Kode Redeem Hari Ini
-
Tips Memakai AWM di Free Fire, Senjata Mematikan Buat Kill Jarak Jauh
-
Prabowo: Petani Indonesia Harus Makmur, Punya Rumah dan Mobil Bagus
-
Prabowo Beri Restu RI Ekspor Beras ke Sejumlah Negara
-
Kronologi Curanmor di Tangerang, Pelaku Bersenpi Incar Motor Kawasaki Ninja di Pelataran Kos
Terpopuler
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- 1 Detik Resmi Jadi WNI, Pascal Struijk Langsung Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Inggris
- Mobil Bekas Toyota di Bawah Rp100 Juta: Pilihan Terbaik untuk Kantong Hemat
- Sudahlah Lupakan Elkan Baggott, Pemain Berdarah Jakarta Ini Lebih Niat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hari Hancurnya Real Madrid: Kalah di Final, 3 Kartu Merah dan Ancaman Sanksi Berat
-
Tidak Ada Pemutihan Pajak di Jakarta! Gubernur Pramono Anung Ungkap Alasannya
-
Nekat Bawa Miras di Konser Iwan Fals, Puluhan Penonton Diciduk Polisi
-
5 Sabun Cuci Muka untuk Kulit Kering, Recommended Teregistrasi BPOM
-
Indonesia Getol Negosiasi Bareng AS, Hubungan dengan China Terancam?
Terkini
-
Malam Kelam Cisujen Sukabumi, Suara Tembakan Renggut Nyawa Petani di Saung Ilalang
-
BRI Pacu UMKM Tumbuh dengan KUR, Fokus Kepada Sektor Pertanian
-
Kamandalu Ashitaba Go Global, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Jadi Gerbang Pasar Internasional
-
Evaluasi Total MBG Cianjur! Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Seleksi Ulang Semua Petugas
-
Keracunan Massal Pelajar di Cianjur Jadi Alarm, BGN Keluarkan Aturan Baru Soal Sisa Makanan MBG