Bahkan, Dedi menyebut akan memberikan insentif sebesar Rp 500 ribu bagi warga yang bersedia menjalani vasektomi.
Namun rencana tersebut langsung menuai penolakan dari berbagai pihak. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menyatakan bahwa vasektomi adalah tindakan haram karena merupakan bentuk sterilisasi permanen.
Ketua MUI Jabar, KH Rahmat Syafei, menegaskan bahwa fatwa tersebut sesuai hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia pada 2012 di Tasikmalaya. Meski begitu, MUI juga memberi pengecualian dengan syarat ketat.
Komnas HAM pun menyuarakan penolakan. Wakil Ketua Komnas HAM Abdul Haris Semendawai mengatakan bahwa kebijakan vasektomi sebagai syarat bansos melanggar hak asasi manusia. Ia menegaskan bahwa sterilitas hanya boleh dilakukan secara sukarela, bukan menjadi kewajiban.
Baca Juga: Tawuran dan Game Online Jadi Momok di Cianjur, 30 Siswa Bermasalah Disekolahkan di Barak
Jika diterapkan secara paksa atau menjadi syarat mutlak, maka pemerintah melanggar hak dasar warga untuk memiliki keturunan.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji juga menegaskan bahwa pemerintah tetap mengikuti fatwa ulama.
Ia menyatakan bahwa meskipun wacana vasektomi mencuat di Jawa Barat, kementeriannya tetap menghormati panduan syariah dari MUI.
Sementara itu, Menteri Sosial menyatakan akan mencermati dengan seksama jika ada syarat tambahan dalam penyaluran bansos karena dapat berdampak luas.
Di sisi lain, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar juga menolak keras usulan vasektomi sebagai syarat bansos karena harus bersifat kesukarelaan. Di sisi lain, Ia menyatakan selama ini dana bansos yang mencapai Rp 500 triliun disalurkan tanpa sistem yang kokoh dan lebih mengandalkan feeling masing-masing menteri.
Baca Juga: BPS Ungkap Pengangguran di Jabar Naik Jadi 1,81 Juta Orang, PHK Sumber Masalah Utama?
Ia menyerukan agar pemerintah lebih fokus membenahi sistem penyaluran bansos dan mengedepankan hak-hak warga miskin.
Dedi Mulyadi kemudian mengklarifikasi bahwa ia tidak mewajibkan vasektomi sebagai syarat mutlak.
Menurutnya, vasektomi hanya salah satu dari banyak opsi program keluarga berencana. Ia menegaskan bahwa pria harus bertanggung jawab atas anak-anaknya dan program KB adalah jalan untuk menekan angka kemiskinan.
Namun, ia membuka kemungkinan alternatif lain yang lebih sesuai dengan norma dan aturan agama.
"Banyak dong alternatif lain misalnya ya sudah laki-lakinya pakai pengaman programnya, kan karena problem nanti pemerintah nyiapin alat pengamannya, kan enggak ada problem, hanya satu pilihan, kan banyak pilihan berkeluarga berencana," katanya.
Berita Terkait
-
Tawuran dan Game Online Jadi Momok di Cianjur, 30 Siswa Bermasalah Disekolahkan di Barak
-
BPS Ungkap Pengangguran di Jabar Naik Jadi 1,81 Juta Orang, PHK Sumber Masalah Utama?
-
Setelah Remaja, Dedi Mulyadi Akan Masukkan Pegawai Pemprov Nakal Dan Osis ke Barak Militer
-
Bupati Garut Dukung Ide Dedi Mulyadi Soal Pendidikan Semi Militer untuk Pelajar
-
Om Zein Minta Kades dan Perangkat Desa Bantu Awasi Siswa di Jam Sekolah
Tag
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- Berakhir Anti-klimaks, Lika-Liku Isu Jay Idzes Dibeli Inter Milan, Fiorentina Hingga Udinese
- Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
- 5 Mobil Bekas 7 Seater Mulai Rp49 Jutaan: Kabin Lega, Muat Seluruh Anggota Keluarga
- 5 Mobil Bekas Seharga Motor 150 cc, Murah dan Irit Mulai Rp25 Jutaan
Pilihan
-
Maarten Paes Penuhi Syarat Pindah ke Liga Korea
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon RAM Besar, Terbaik Juni 2025
-
8 Mobil Bekas Murah Rp30 Jutaan, Tampilan Lawas dengan Performa Berkelas
-
4 Mobil MPV Bekas Terbaik untuk Keluarga, Murah dengan Kenyamanan Ekstra
-
Daftar 4 HP Murah Spek Dewa: Terbaik buat Gaming, Lancar Multitasking
Terkini
-
BRI Bagikan Hadiah Program Loyalty Poin Cashier 2025 di Kantor Pusat
-
Jadi yang Pertama, BRI Terbitkan Social Bond hingga Rp5 Triliun
-
Petani Lokal Naik Kelas: Kisah Labuna Buktikan Rempah Indonesia Mampu Bersaing di Pasar Global
-
PERURI Gerak Cepat Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Bencana Pergeseran Tanah di Purwakarta
-
Dari Lensa ke Aksi: Taman Safari Ajak Masyarakat Peduli Alam