SuaraJabar.id - Ratusan warga mengungsi akibat banjir yang melanda daerah sekitar Telukjambe Barat Karawang, Jawa Barat.
Kepala BPBD Karawang Mahpudin, mengatakan, bencana banjir di wilayah Karawang di antaranya terjadi di Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat dan di Desa Sukamakmur Kecamatan Telukjambe Timur.
Banjir juga merendam rumah-rumah warga di daerah sekitar Kelurahan Karawang Kulon dan Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat.
Selain merendam rumah, bencana banjir yang terjadi sejak beberapa hari terakhir juga merendam sejumlah titik ruas jalan, areal sawah serta sarana pendidikan. Bahkan ratusan orang dilaporkan mengungsi akibat banjir yang merendam rumah mereka.
Mahpudin menyebutkan, untuk jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 461 unit yang terdiri atas 778 keluarga, dan 1.813 jiwa.
"Sebagian besar mereka yang terdampak banjir masih mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu juga ada yang mengungsi ke rumah saudaranya," kata dia.
Banjir yang terjadi di sekitar Kecamatan Telukjambe Timur itu terjadi akibat meluapnya dua sungai besar di wisata Karawang, yakni sungai Citarum dan Cibeet.
Ketinggian air bervariasi, ada yang mencapai sekitar 20 centimeter dan 50 centimeter. Selain itu juga ada yang mencapai sekitar 1 meter.
BPBD Karawang telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada warga yang terdampak banjir. Bantuan itu berupa beras, mie instan, air mineral dan lain-lain.[Antara].
Baca Juga: Pembersihan Lumpur dan Penyaluran Air Bersih Pasca Banjir di Cianjur Dimulai
Penyebab banjir bisa disebabkan oleh faktor alami, manusia, atau kombinasi keduanya. Berikut adalah penyebab banjir yang paling umum:
1. Curah Hujan Tinggi
Curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat bisa menyebabkan air meluap karena tidak sempat meresap ke tanah atau dialirkan melalui sistem drainase.
2. Drainase Buruk
Sistem saluran air yang tersumbat, sempit, atau tidak memadai (misalnya gorong-gorong mampet oleh sampah) membuat air hujan tidak bisa mengalir dengan lancar, sehingga menggenang.
3. Alih Fungsi Lahan
Berita Terkait
-
Pembersihan Lumpur dan Penyaluran Air Bersih Pasca Banjir di Cianjur Dimulai
-
Tindaklanjuti Instruksi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Pemkab Karawang Bentuk Satgas Anti-Premanisme
-
Pemkab Bandung Pastikan Ruang Kelas SDN Margaasih yang Jebol Akibat Banjir Diperbaiki
-
Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Bapenda Jabar Minta Masyarakat Manfaatkan Kesempatan
-
Bupati Bogor dan Gubernur Jabar Lakukan Rapat Bahas Peanggulangan Banjir
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
Terkini
-
Khofifah Ajak Santri Kuasai Teknologi: Siap Bela Lirboyo, Siap Bela Indonesia!
-
Puluhan Pelajar Purwakarta Keracunan Massal Pasca Acara Merah Putih, Tiga Kritis Dirujuk ke RS
-
Ada Apa di Balik Tirta Bhagasasi? Direktur Ade Efendi Zarkasih Ditetapkan Tersangka Penipuan
-
Whoosh Terancam Gagal Bayar Utang? China Ingatkan Indonesia Soal Ini
-
'Pedang Bermata Dua' Pesan Prabowo di UKRI Bandung: Waspadai Ancaman Kebohongan dan Manipulasi