- Acara ini bukan hanya menjadi penanda ritual keagamaan, tetapi juga bukti nyata bahwa spiritualitas dapat berjalan beriringan dengan solidaritas sosial, melintasi batas-batas suku dan agama.
- Wahyutie Tjiaputra, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya berhasil mengumpulkan 60 ton beras yang dikemas menjadi 12.000 paket.
- kegiatan ini adalah wujud kontribusi nyata umat Buddha dan masyarakat Tionghoa untuk membangun kebersamaan di Kota Bogor.
SuaraJabar.id - Kawasan pecinan Jalan Suryakencana, Kota Bogor, kembali menunjukkan wajah toleransi dan kepedulian sosialnya.
Pada Minggu (7/9/2025), Vihara Dhanagun menjadi pusat perayaan Cioko, sebuah tradisi leluhur Tionghoa yang dikenal juga sebagai Festival Ulambana atau 'Bulan Hantu', yang dirangkai dengan aksi kemanusiaan skala masif pembagian 60 ton beras untuk masyarakat prasejahtera.
Acara ini bukan hanya menjadi penanda ritual keagamaan, tetapi juga bukti nyata bahwa spiritualitas dapat berjalan beriringan dengan solidaritas sosial, melintasi batas-batas suku dan agama.
Di balik ritual doa untuk para leluhur, panitia telah bekerja keras selama berminggu-minggu untuk mempersiapkan logistik bantuan.
Ketua Panitia Cioko 2025, Wahyutie Tjiaputra, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya berhasil mengumpulkan 60 ton beras yang dikemas menjadi 12.000 paket.
Untuk memastikan bantuan tepat sasaran, distribusi dilakukan secara sistematis.
"Penerimanya sekitar 8.000 orang yang benar-benar membutuhkan,” ucap Wahyutie.
Kupon telah disebar melalui pengurus RT dan RW di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten Bogor dua minggu sebelumnya, menjangkau mereka yang paling rentan.
Kriteria penerima pun sangat spesifik, menyasar kelompok masyarakat yang seringkali terpinggirkan.
Baca Juga: Tragedi Bogor: 3 Meninggal, Puluhan Luka Akibat Bangunan Majelis Taklim Roboh
- Janda
- Fakir miskin
- Anak yatim piatu
- Penyandang disabilitas
- Warga yang tidak mampu mencari nafkah
"Kalau seorang janda punya tiga anak, tentu dapat lebih dari satu paket,” tambah Wahyutie, menggambarkan fleksibilitas bantuan yang disesuaikan dengan kondisi riil setiap keluarga.
Lebih dari sekadar berbagi materi, Wahyutie menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud kontribusi nyata umat Buddha dan masyarakat Tionghoa untuk membangun kebersamaan di Kota Bogor.
Ia bahkan mengutip kearifan lokal Sunda untuk menjelaskan semangat di balik acara ini.
"Kalau dalam budaya Sunda ada istilah saling asah, asih, asuh, di sini kami praktikkan lewat saling bantu,” katanya.
Pernyataan ini menggarisbawahi bagaimana nilai-nilai universal kemanusiaan dapat menjadi jembatan antar budaya, menciptakan harmoni di tengah keberagaman.
Kehadiran jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap acara ini. Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyebut Cioko bukan hanya ritual, tetapi momentum sosial yang memperkuat sinergi.
Berita Terkait
-
Tragedi Bogor: 3 Meninggal, Puluhan Luka Akibat Bangunan Majelis Taklim Roboh
-
Tongkat Komando Kodim 0606 Berpindah, Kolonel Gan Gan Langsung Dihadang PR Berat Ini...
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Kemenhub Turun Tangan, Fakta Baru Kecelakaan Tol Ciawi 2 Terungkap: Uji KIR Truk Maut Masih Berlaku
-
Bogor Bangun Masjid Raya: Ada Menara Pandang 99 Meter, Payung Madinah, hingga Potongan Kiswah Ka'bah
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Jawa Barat Zona Merah Keracunan MBG Tertinggi Nasional: Ribuan Anak Jadi Korban!
-
Ini Pejabat Hampir Dipecat Dedi Mulyadi Karena Kasus Data APBD
-
Fakta Iklan Air Pegunungan: Aqua Diduga Pakai Sumur Bor, BPKN Bakal Panggil Direksi
-
Fakta Mengejutkan di Balik Air Aqua: BPKN Siap Bongkar Sumber Aslinya!
-
Soroti Kasus Ibu Tiri Bunuh Anak, Ketua TP PKK: Pemkab Bogor 'Sentuh' Anak-anak di Garis Kemiskinan