- Jawa Barat memimpin angka PHK secara nasional, tetapi hal ini perlu dilihat dalam konteks
- Meskipun Jawa Barat mengalami peningkatan PHK, tren nasional justru membaik
- Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimis dan memiliki strategi untuk mengatasi masalah PHK
SuaraJabar.id - Di tengah kabar muram soal tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Barat, Gubernur Dedi Mulyadi membawa secercah harapan bagi para pencari kerja.
Ia memastikan bahwa badai PHK ini akan segera diimbangi dengan pulihnya investasi dan dibukanya kembali rekrutmen karyawan baru, yang akan didukung oleh sistem online modern.
Meskipun Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah PHK terbanyak se-Indonesia pada Agustus 2025, Dedi Mulyadi meminta masyarakat untuk tidak pesimis.
Menurutnya, pemerintah provinsi telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk membalikkan keadaan.
Kabar baik pertama datang dari sektor investasi. Dedi Mulyadi mengklaim bahwa geliat ekonomi di Jawa Barat mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Ia bahkan memberikan sinyal kuat bahwa penyerapan tenaga kerja baru akan segera dimulai.
"Saat ini, kata Dedi, investasi di Jawa Barat mulai tumbuh lagi dan kemungkinan besar pada Oktober mendatang mulai berjalan," ujarnya dilansir dari Antara.
Secara spesifik, ia menunjuk beberapa kawasan industri utama yang akan kembali membuka lowongan. Ini adalah sinyal positif bahwa akan ada ruang baru bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau para pencari kerja baru.
"Tahun depan, karyawan di Subang, di Bekasi juga mulai rekrut ya. Jadi ya, memang ada yang berhenti tetapi juga ada ruang untuk masuk," tegas Dedi.
Baca Juga: Jawa Barat Juara PHK, Benarkah Janji Dedi Mulyadi Mampu Atasi Masalah?
Untuk memastikan "ruang untuk masuk" tersebut dapat diakses dengan mudah dan transparan, Dedi Mulyadi mengumumkan sebuah terobosan. Pihaknya akan segera menerapkan sistem penerimaan dan pelayanan tenaga kerja secara daring (online).
Inovasi ini diharapkan dapat memotong birokrasi dan mempertemukan langsung antara kebutuhan industri dengan para pencari kerja yang kompeten di seluruh Jawa Barat.
Ini adalah langkah modernisasi yang dinantikan banyak pihak untuk membuat proses rekrutmen lebih efisien.
Meski membawa kabar baik, Dedi Mulyadi tidak menampik data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Data tersebut menunjukkan dari total 830 orang yang terkena PHK secara nasional pada Agustus 2025, sebanyak 261 orang berasal dari Jawa Barat.
Angka ini jauh di atas Sumatera Selatan (113 orang) dan Kalimantan Timur (100 orang).
Berita Terkait
-
Jawa Barat Juara PHK, Benarkah Janji Dedi Mulyadi Mampu Atasi Masalah?
-
Pasca Kritik Dedi Mulyadi, Pemkab Karawang Mulai Menata Area Jalan Interchange Karawang Barat
-
Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
-
Dedi Mulyadi 'Naksir' RSUD Kota Bogor, Dedie Rachim Beri Lampu Hijau Bersyarat
-
Terbongkar! 3 Biang Kerok di Balik Anggaran Jumbo Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ada Apa? Dedi Mulyadi ke Ruang Kerja Kepala Kejari Purwakarta
-
Gaji Tambang Cuma Rp80 Ribu Sehari? Dedi Mulyadi Beri Kompensasi 9 Juta
-
Pertemukan 12 Negara, 4th IICF 2025 Pecahkan Rekor MURI untuk "Semarak Nandak Ondel-Ondel Betawi"
-
3 Nyawa Melayang di Pendopo Garut: Kasus Pernikahan Anak Gubernur Jabar Mandek?
-
Pakar ITB Ungkap Proses Rumit dan Mahal di Balik Sumber Air Industri AMDK