Andi Ahmad S
Kamis, 16 Oktober 2025 | 19:30 WIB
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau fasilitas pabrik daur ulang sampah plastik milik PT. Hyundai di Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kamis.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.
Baca 10 detik
  • Bekasi resmikan pabrik daur ulang Hyundai atasi sampah dan buka lapangan kerja, wujudkan ekonomi sirkular.

  • Inisiatif ini kolaborasi Pemkab Bekasi-Hyundai, dorong perusahaan lain berkontribusi melalui CSR lingkungan.

  • Gubernur Jabar apresiasi langkah Bekasi rekrut tenaga kerja lokal untuk kebersihan lingkungan dan daur ulang.

SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengambil langkah maju dalam penanganan isu lingkungan dan ekonomi dengan meresmikan fasilitas pengolahan sampah modern.

Fasilitas berupa pabrik daur ulang sampah plastik bertajuk 'waste recycling workshop center' milik PT. Hyundai di Desa Wanajaya, Cikarang, diresmikan sebagai upaya strategis mendorong dunia usaha berkontribusi aktif dalam pengelolaan sampah sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Inisiatif kolaboratif ini disambut baik oleh pimpinan daerah karena dinilai mampu memberikan solusi ganda terhadap dua tantangan utama Kabupaten Bekasi volume sampah yang terus meningkat dan angka pengangguran.

Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menyatakan bahwa kehadiran fasilitas ini bukan sekadar urusan kebersihan, melainkan strategi jitu untuk menekan angka pengangguran melalui sektor lingkungan. Ia melihat kolaborasi antara sektor industri dan masyarakat ini sebagai langkah strategis pemerintah daerah.

"Kehadiran pabrik daur ulang ini tidak hanya berdampak pada pengelolaan sampah yang lebih baik, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, terutama sektor informal," kata Ade Kuswara dilansir dari Antara.

Lebih lanjut, Bupati berharap bank sampah yang dikelola oleh PT. Hyundai dapat terintegrasi dengan kebutuhan tenaga kerja.

"Harapan kami, bank sampah yang dikelola PT. Hyundai ini bisa berkolaborasi dengan dunia tenaga kerja. Jadi pengelolaan sampah di Desa Wanajaya bukan hanya soal lingkungan, tapi juga membuka peluang kerja bagi warga," jelasnya.

Pemkab Bekasi secara khusus berencana memperkuat sektor ketenagakerjaan berbasis lingkungan, sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Seperti yang disampaikan Pak Gubernur, untuk mengurangi pengangguran kita harus membentuk tenaga kerja di bidang lingkungan. Mereka bisa membersihkan saluran air, memilah sampah dan mengolah menjadi produk bernilai ekonomi," tambahnya.

Baca Juga: Desa Penghasil Pajak di Jawa Barat Jadi Prioritas Dedi Mulyadi

Keberadaan waste recycling workshop center ini juga secara langsung memperkuat praktik Ekonomi Sirkular di tingkat masyarakat Desa Wanajaya.

Warga kini mendapatkan akses yang lebih mudah dan efisien untuk menjual, mencuci, dan mengolah sampah plastik menjadi bahan daur ulang yang siap dipasok ke industri.

"Sirkulasi ekonomi dari sampah ini berjalan. Dari warga yang mengumpulkan, mencuci, mendaur ulang lalu menyuplai ke penampung. Sekarang ditambah fasilitas ini, tentu lebih lengkap dan efisien," ucap Bupati.

Untuk mendukung keberlanjutan program, Pemkab Bekasi juga menyiapkan alokasi anggaran dari APBD 2026 untuk memperkuat program padat karya di sektor lingkungan. Mereka pun mengajak perusahaan-perusahaan besar lain untuk mencontoh langkah PT. Hyundai melalui program CSR Lingkungan.

"Kita akan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar. CSR itu kan ada menunya dan kami ajukan salah satunya agar bisa dibuat bank sampah. Mudah-mudahan nanti perusahaan lain ikut," harapnya.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi terhadap kolaborasi antara Pemkab Bekasi dan PT. Hyundai.

Load More