Andi Ahmad S
Minggu, 19 Oktober 2025 | 18:48 WIB
Ilustrasi Bencana Alam di Cianjur (Pixabay)
Baca 10 detik
  • Cianjur siaga bencana hidrometeorologi selama 7 bulan (hingga April 2026) karena cuaca ekstrem.

  • Status siaga bencana diterapkan di seluruh Cianjur, rawan banjir, longsor, dan angin kencang.

  • BPBD menyiagakan 354 relawan di desa-desa Cianjur untuk penanganan cepat bencana alam.

SuaraJabar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, secara resmi menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi selama tujuh bulan ke depan.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap berbagai faktor, termasuk perubahan cuaca ekstrem yang sering melanda sebagian besar wilayah setempat, serta mengantisipasi potensi bencana alam yang dapat terjadi selama periode transisi dan musim hujan.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, di Cianjur pada Minggu (6/10/2025), menjelaskan bahwa penetapan status siaga kebencanaan ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Gubernur Jawa Barat dan Keputusan Bupati Cianjur, yang akan berlaku hingga April 2026.

Asep Sudrajat menggarisbawahi bahwa penerapan status siaga ini berlaku untuk seluruh wilayah Cianjur, dari utara hingga selatan.
"Penerapannya berlaku mulai dari utara hingga selatan Cianjur karena memasuki pergantian musim dari kemarau ke hujan rawan terjadi bencana alam, seperti angin kencang, banjir, tanah longsor, pergerakan tanah hingga gelombang tinggi," katanya.

Pihak BPBD mengimbau masyarakat di seluruh Cianjur untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana alam, terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam.

Untuk menghadapi potensi bencana, BPBD menyiagakan seluruh relawan di masing-masing desa di Kabupaten Cianjur. Para relawan ini bertugas memantau situasi, membuat laporan, dan melakukan tindakan cepat ketika terjadi bencana alam, termasuk melakukan evakuasi warga.

"Selama tujuh bulan ke depan, 354 relawan di seluruh Cianjur disiagakan, termasuk guna melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana alam, terlebih selama satu pekan terakhir bencana alam terjadi saat hujan turun deras termasuk puting beliung," tegas Asep Sudrajat.

Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, tanah bergerak, dan puting beliung, berdasarkan kondisi cuaca ekstrem yang melanda sejumlah kecamatan dalam beberapa hari terakhir.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi curah hujan tinggi hingga beberapa bulan ke depan juga menjadi dasar penting dalam penetapan status ini.

Baca Juga: Misteri Mayat Perempuan Tanpa Identitas di Citarum, Ditemukan Tanpa Luka

Bahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri sudah mengeluarkan status siaga bencana hidrometeorologi di seluruh kabupaten/kota di Jabar, sehingga diikuti dengan penetapan status yang sama di Cianjur.

BPBD Cianjur mencatat, selama beberapa hari terakhir, cuaca ekstrem yang melanda sejumlah kecamatan di Cianjur telah menyebabkan longsor di Kecamatan Cibinong dan angin puting beliung di empat kecamatan, yaitu Cilaku, Cibeber, Warungkondang, dan Sukanagara.

Data kejadian ini semakin memperkuat urgensi status siaga yang telah ditetapkan, mendorong seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan demi mengurangi risiko dan dampak bencana. [Antara].

Load More