Andi Ahmad S
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 21:45 WIB
Ilustrasi minuman air kemasan Aqua. [Ai.Google]
Baca 10 detik
  • AQUA ketahuan mengambil air tanah dalam hasil bor, bukan dari mata air pegunungan alami seperti yang diiklankan. 

  • Sedotan air tanah AQUA dalam jumlah besar berdampak pada lingkungan dan memicu penurunan permukaan tanah. 

  • Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sidak dan mempertanyakan dampak pengeboran air tanah terhadap kelestarian lingkungan. 

Unggahan itu pun langsung menuai berbagai reaksi dari warganet yang melihatnya.

“Apakah cuma aku yg merasa skrg Aqua kaya pait ya ? (emoji sedih) semenjak ada air dgn brand lain jd kaya kalah ,” kata akun @mi***rd.

Le mineral dan merek lain tersenyum melihat ini:),” ungkap @he***a_.

“Jangan ngancurun perusahaan pak,banyak pekerja yg bertanggung jawab sama keluarganya,” timpal @r_***sy.

“Air sumur juga selama prosesnya steril dan lulus uji kesehatan sih gpp ya, untuk tag line air murni dari pegunungan kan istilahnya cuma branding iklan doang menurut gw. Kesian juga ya jadi Aqua kena black campaign terus2an wkwkwkkw,” cuit @ur***ri.

“Jangan cuma Aqua doank yg disidak, coba brand lain jgn2 sama juga? Klo cuma 1 brand aja yg disidak jd kesannya aneh,” imbuh @an***go.

Kontributor : Mira puspito

Load More