Andi Ahmad S
Senin, 27 Oktober 2025 | 22:49 WIB
Ilustrasi santri di Cianjur.(Pexels.com)
Baca 10 detik
  • Santri Ponpes Cianjur berinisial FA diamankan polisi karena mengeroyok warga berinisial N, setelah sebelumnya merusak mobil korban.

  • Motif pengeroyokan diduga karena membela guru yang "dihina," namun korban menduga karena laporan penyelewengan pupuk subsidi.

  • Polres Cianjur akan mendalami motif dan dugaan keterkaitan kasus pengeroyokan ini dengan laporan penyelewengan pupuk subsidi.

SuaraJabar.id - Sebuah insiden pengeroyokan yang melibatkan santri salah satu pondok pesantren di Kampung Pasir Oray, Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, menggegerkan masyarakat.

Kepolisian Resor (Polres) Cianjur, Jawa Barat, telah mengamankan FA (22), seorang santri yang diduga menjadi pelaku utama pengeroyokan terhadap warga sekitar.

Kasus ini semakin panas setelah muncul dugaan bahwa pengeroyokan tersebut berlatar belakang laporan penyelewengan pupuk subsidi oleh pimpinan pondok pesantren.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Fajri Ameli Putra, menegaskan bahwa penanganan kasus ini akan dilakukan secara transparan dan tuntas, mengingat potensi konflik yang lebih besar.

Kronologi Pengeroyokan: Amukan Santri Bermula dari Rusaknya Mobil

Peristiwa ini bermula ketika korban berinisial N menerima laporan bahwa mobil milik keluarganya dirusak oleh sejumlah santri menggunakan batu. N, yang hendak memastikan kebenaran laporan tersebut, segera mendatangi tempat kejadian.

"Saat sampai di lokasi, korban menjadi amukan para santri yang langsung mengeroyok korban selain dengan tangan kosong termasuk menggunakan benda tumpul, sehingga korban mengalami luka lebam," kata AKP Fajri, dilansir dari Antara.

Korban N yang terluka segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Sukaluyu. Respons cepat kepolisian menghasilkan penangkapan terhadap FA, terduga pelaku yang melakukan pengeroyokan bersama sejumlah santri lainnya. FA kini telah diamankan di Mapolres Cianjur untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Berdasarkan keterangan awal dari terduga pelaku, FA dan santri lainnya nekad melakukan aksi perusakan dan pengeroyokan karena menganggap korban N telah "mencoreng nama dan menghina guru mereka". Namun, FA tidak menyebutkan secara jelas apa yang menjadi persoalan atau penghinaan yang dimaksud.

Baca Juga: Siapa Dalang di Balik KTP Palsu WNA Israel Aron Geller? 5 Fakta Mengejutkan Terungkap

"Keterangan sementara pengeroyokan dilakukan karena korban mencoreng nama dan menghina guru mereka, sehingga mereka tersulut emosi, saat ini kami masih mengembangkan kasusnya," jelas AKP Fajri, mengindikasikan bahwa motif ini masih dalam pendalaman.

Namun, korban N menduga ada motif yang lebih dalam dan sensitif di balik insiden ini. Ia menduga perusakan kendaraan dan pengeroyokan terhadap dirinya berawal dari laporan dugaan penyelewengan pupuk subsidi yang dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Cianjur.

N membenarkan telah melaporkan penyelewengan tersebut beberapa waktu lalu ke aparat penegak hukum. Menurutnya, praktik ini merugikan petani di sekitar Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, yang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Dugaan saya mereka tidak terima pimpinan ponpes saya laporkan ke Kejari Cianjur karena diduga telah menyelewengkan pupuk bersubsidi yang seharusnya untuk petani," katanya.

Load More