SuaraJabar.id - Purnomo, keponakan Amaliyah mengatakan jasad bibinya sudah dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian. Namun hasil autopsi mayat bercincin emas tersebut belum diterima secara tertulis oleh pihak keluarga Amaliyah.
"Autopsinya di Rumah Sakit Ciawi. (Tapi) belum dapat hasilnya secara tertulis," kata Purnomo kepada Suara.com, Senin (10/6/2019).
Namun berdasarkan informasi yang didapat pihak keluarga dari RS, jasad Amaliyah tidak ditemukan kekerasan.
Meski demikian, Purnomo menyebut dalam paru-paru Amaliyah banyak pasir dan diindikasi korban meninggal dunia karena kehabisan nafas ketika tengelam di Sungai Ciliwung.
Baca Juga:Usai Lebaran, Pemkot Depok Gelar Operasi Yustisi di Terminal dan Stasiun
"Di dalam paru-paru banyak pasir dan hasil visum tidak ada kekerasan. Hasil tertulis belum ada. Kami serahkan ke pihak berwajib," kata dia.
Menurut Purnomo, hubungan asmara Amaliyah dan Sugeng yang merupakan calon suaminya tidak direstui pihak keluarga korban. Namun korban selalu mendatangi ke rumah pacarnya di Gang Gandaria, Kelurahan Ratu Jaya yang berdekatan dengan Sungai Ciliwung.
"Sugeng menyerahkan surat cicin ke keluarga sebelum jasad bibi saya ditemukan di Ciliwung dan ini apa maksudnya, respon dia (Sugeng) biasa saja dan pihak keluarga curiga," tuturnya.
Selain itu, Purnomo mendapatkan informasi bahwa calon suami Amaliyah sudah dimintai keterangan pihak polisi.
Sebelumnya, Amaliyah ditemukan tewas mengambang di Sungai Ciliwung, tepatnya di Kelurahan Ratu Jaya, Gang Masjid RT 6, RW 5, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (27/5/2019).
Baca Juga:Ratusan Jemaah MDI Gelar Salat Ied di Halaman Kantor Kelurahan Depok Jaya
Identitas korban terungkap setelah polisi menerima laporan keluarga Amaliyah. Keluarga sempat mengecek ciri-ciri jenazah korban yang mengenakan cincin emas setelah dievakuasi ke ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
- 1
- 2