Pihaknya, kata Azis terpaksa mengamankan mereka karena masih di bawah umur dan khawatir akan keselamatan.
"Kami khawatir dengan keselamatan mereka yang masih remaja dan di bawah umur. Walau kebebasan berpendapat dilindungi undang-undang, tapi lebih baik mereka fokus belajar mengukir prestasi dan menggapai cita-cita," kata dia.
Maka dari itu, pihaknya tetap mencegah bagi para pelajar yang berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi unjuk rasa.
"Para pelajar ini kita lakukan pembinaan, kami data, dan panggil guru serta orang tuanya," ucapnya.
Baca Juga:Azan Isya Berkumandang, Anak STM vs Polisi Gencatan Bentrok
Azis mengatakan, jumlah pelajar yang diamankan di Polresta Depok mencapai 179 pelajar dari 51 sekolah berbeda.
“Kemungkinan jumlahnya mencapai lebih dari ini, karena di masing-masing polsek juga kami lakukan pembinaan,” katanya.
Azis mengatakan, keberangkatan para pelajar ini ke Jakarta secara masif menggunakan kereta, truk dan mobil bak terbuka dari beberapa wilayah.
“Ini berpotensi rusuh, jadi kami cegah mereka untuk berangkat demi keselamatan mereka juga,” jelasnya.
Azis menambahkan, pihaknya akan terus memantau pergerakan massa untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Baca Juga:Demonstran Hong Kong Dukung Aksi Mahasiswa dan Anak STM di Indonesia
Kemudian untuk para pelajar yang diamankan akan dilakukan pendataan dan pembinaan untuk selanjutnya diserahkan pada pihak sekolah dan orangtua.