SuaraJabar.id - Seorang perempuan berusia 20-an mendadak berlari tanpa alas kaki, lalu berjoget-joget ke tengah Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (12/2/2020) pagi.
Ia bergaya ala laki-laki, rambutnya dipotong maskulin. Ia tampak memakai baju warna hijau dan celana pendek, dibalut jaket abu-abu.
Perempuan tersebut diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Setelah bikin geger pengguna jalan, beberapa saksi mata menyebutkan ODGJ tersebut memukul beberapa pengendara motor yang lewat.
"ODGJ-nya langsung ke tengah jalan, joget-joget, mencegat pengendara mobil dan memukul pengendara motor,” kata Aris (28), saksi mata kepada Sukabumiupdate.com—jaringan Suara.com.
Baca Juga:Geger Patung Maung Roboh, Pelaku Diduga ODGJ
Tak hanya itu, kata dia, ODGJ itu juga mencegat mobil. Dia lantas mengambil batu pembatas jalan dan dilemparkan ke mobil yang berhenti.
Akibat aksi ODGJ tersebut, kata Aris, mobil Honda Brio warna putih bernomor polisi F 1228 OG jadi korban. Kaca depan mobil pecah dan kap depan mobil penyok.
"ODGJ langsung diamankan oleh petugas Satpol PP. Korbannya hanya menanyakan siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian itu. Mau minta ganti juga kemana," imbuhnya.
Saat disambangi di Kantor Satpol PP Kota Sukabumi, perempuan ODGJ tersebut mengaku bernama Lady Gaga.
Saat ditanya, sambil bersandar di kursi lalu menjepit sebatang rokok di antara telunjuk dan jari tengah, perempuan itu juga mengaku sebagai seorang laki-laki dan sudah memiliki istri.
Baca Juga:Orang Waras Kalah, ODGJ ini Membantu Membuka Jalan Untuk Ambulans
"Untuk sementara kami amankan dulu Lady Gaga ini biar tidak meresahkan masyarakat. Belum tahu ini ODGJ dari mana dan sejak kapan. Mobil yang jadi korban gara-gara ulah ODGJ ini kabarnya mobil milik ASN BPKD Pemkot Sukabumi, Pak Marno," ujar Kabid Gakda dan SDA Satpol PP Kota Sukabumi, Sudrajat saat diwawancarai.
ODGJ merebak
Sejumlah ODGJ yang berkeliaran di jalanan Sukabumi berpotensi melukai warga. Mulai dari memukul, melempar, hingga menyerang fisik warga yang kebetulan berada didekatnya.
Amukan Lady Gaga bukan kejadian pertama ODGJ menyerang warga Sukabumi. Keberadaan ODGJ yang memiliki potensi mengamauk inipun harus segera disikapi oleh pemerintah daerah karena rawan melukai warga sekitarnya.
Sebelumnya, tanggal 5 Februari 2020 malam, guru honorer di Sukabumi bernama Panji Setiaji diserang ODGJ laki-laki saat melintas jalan RA Kosasih (ciaul).
Dikutip dari akun Facebooknya, Panji tak hanya terkena lemparan benda diduga batu pada bagian tangan kiri, ia juga terjatuh dari motornya. Saat itu Panji baru pulang dari kegiatannya mengajar matematika (privat).
“Nuhun teman teman ojek online (grab) sudah mengantar saya pulang karena udah nggak bisa bawa motor,” tulis Panji di akun medsosnya.
Sebelumnya Senin tanggal 3 Februari 2020, mobil milik Ipan (45) warga Gunungpuyuh nyaris dilempar batu besar oleh pria diduga ODGJ saat melintas di Jalan Nyomplong Kelurahan Dayeuhluhur Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi.
“Hampir saja, batu dilempar mungkin karena terlalu besar jadi nggak sampe ke mobil. Pria badannya besar, pakai baju dan celana tapi yang gitu udah kotor kayak ODGJ lainnya,” jelas Ipan kepada sukabumiupdate.com, Rabu (12/2/2020).
Selanjutnya, amukan ODGJ perempuan yang biasa mangkal di sekitar pertigaan Pasar Cikembar, Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi.
Warga sekitar menyebut ODGJ ini serang menyerang dengan benda apapun, batu, kayu dan besi yang melintas dikawasan tersebut, dilaporkan angkutan umum pernah rusak kena lemparan batu.
Pada Desember 2019, ODGJ yang banyak berkeliaran di sekitar kawasan wisata Pantai Ujung Genteng Kabupaten Sukabumipun dilaporkan ganas dan sering menyerang warga.
Bahkan, pada tanggal 8 Desember 2019 dua ODGJ terlibat aksi saling serang (perkelahian) karena berebutan nasi bungkus dari sebuah lokasi tempat sampah sementara.
Dan yang paling sadis terjadi di Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi pada tanggal 15 Agustus 2019 silam. Seorang warga harus dilarikan ke rumah sakit setelah dibacok oleh ODGJ yang masih tetangganya sendiri.
Untuk sejumlah kasus, ODGJ khususnya yang tidak liar seperti di Kalapangunggal sudah langsung ditangani karena pelakunya diketahui da nada keluarga yang bertanggung jawab.
Namun, untuk kasus ODGJ liar yang berkeliaran dijalan perlu penanganan khusus dari pemerintah daerah.