Dari jumlah penduduk tersebut, 52,9 persen populasi tinggal di wilayah urban; 14,8 persen tinggal di rumah kurang dari 8 meter persegi; angka terjadinya pneumonia (penyakit radang paru-paru) adalah 1,3 per 1.000 orang; 28,2 persen penduduk bepergian; 50,2 persen mencuci tangan dengan cara tidak benar.
Berikut adalah prediksinya.
- Tanpa intervensi: +/- 2.500.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
- Intervensi rendah: +/- 1.750.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
- Intervensi moderat: +/- 1.250.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
- Intervensi tinggi: +/- 500.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
Prediksi tersebut diasumsikan terjadi pada hari ke-77.
Tim menggunakan patokan hari ke-1 pada pekan pertama Februari 2020 alias lebih awal dari pengumuman kasus pertama oleh Pemerintah Indonesia (2 Maret).
Baca Juga:Alhamdulillah, 2 Pasien Positif Corona di Bogor Sembuh
Soal data yang diperoleh dari rumah sakit di Indonesia sudah menunjukkan adanya peningkatan kasus pneumonia dan gejala mirip COVID-19 sejak pekan pertama Februari. Itu adalah prediksi total kumulatif kasus positif COVID-19.
Berikut adalah prediksi efek terhadap kematian berdasarkan tingkat intervensi yang diterapkan pemerintah terhadap kondisi wabah ini.
Estimasi jumlah kematian kumulatif akibat COVID-19 di Indonesia:
- Tanpa intervensi: 240.244
- Intervensi redah: 144.266
- Intervensi moderat: 47.984
- Intervensi tinggi: 11.898.
Baca Juga:5 Pengikut Jemaah Tabligh Tanjungpinang Positif Corona