SuaraJabar.id - Mendekati Hari Raya Idulfitri, ibu-ibu rumah tangga yang berada di Kota Bekasi antusias menyiapkan masakan khas saat lebaran. Menu favorit yang tak bisa dilewatkan seperti opor ayam dan rendang menjadi pilihannya.
Meski begitu, saat lebaran kali ini mereka memilih menyingkirkan daging sapi sebagai pilihan utama. Kekinian, warga mulai melirik daging kerbau sebagai alternatif daging sapi. Alasan harga daging sapi yang melonjak membuat warga memilih daging kerbau di masa pandemi Covid seperti saat ini.
“Dagingnya lebih empuk enggak terlalu banyak lemak dan harganya lebih murah,” kata Hasna, seorang warga Kampung Cerewed, Bekasi Timur seperti dilansir Ayobandung.com-jaringan Suara.com pada Rabu (20/5/2020).
Dia pun mengakui sudah menyimpan stok daging kerbau sejak pekan lalu. Daging kerbau yang dibelinya pun relatif jauh lebih murah daripada daging sapi, sebab ia membeli seharga Rp 85.000 per kilogram.
Baca Juga:India Masih Lockdown, Impor Daging Kerbau 25.000 Ton ke RI Terhambat
“Beli duluan takut naik harganya kayak daging sapi,” ujarnya.
Sementara, pedagang daging melalui daring, Harumi mengakui, omzet penjualan daging kerbau tahun ini lebih banyak dibanding daging sapi. Walau dia tak memungkiri, jika daya beli masyarakat saat ini jauh menurun daripada tahun lalu.
“Dibilang lebih sepi sih iya sepi, tapi jualan daging kerbau alhamdulillah masih ada untungnya Rp 10.000 sampai Rp 15.000,” kata dia.
Sebagai perbandingan, harga daging sapi di Pasar Baru Kota Bekasi berkisar antara Rp 110.000 hingga Rp 140.000 per kilogram. Sementara itu, harga daging kerbau segar Rp 90.000 sampai Rp 100.000 per kilogram. Sedangkan harga daging Kerbau India dalam bentuk frozen dibandrol lebih rendah di kisaran harga Rp 75.000 sampai Rp 90.000.
Baca Juga:Impor Daging Kerbau Asal India Terhambat, Buwas Salahkan Kemendag