Andalkan WhatsApp sampai Tutup Jalan, Rahasia Kecamatan Bandung Bebas COVID

Meski tetap pakai masker dan jaga jarak.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 24 Juli 2020 | 20:56 WIB
Andalkan WhatsApp sampai Tutup Jalan, Rahasia Kecamatan Bandung Bebas COVID
Ketua RW Yudi Syafyuddin. (Suara.com/Cesar)

SuaraJabar.id - Dua kecamatan di Kota Bandung, yakni Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan Bandung Wetan, termasuk dalam 14 kecamatan lainnya dinyatakan bebas dari Covid-19.

SuaraJabar.id berani ke kecamatan itu karena di sana bebas virus corona. Meski tetap pakai masker dan jaga jarak.

Bagaimana mereka bebas terbebas dari Covid? Daerah pertam yang kami datangi di Jalan Tongkeng, Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung.

Ditemui di kediamannya, Ketua RW 6, Puji Astuti, dan warganya sudah mengetahui jika wilayah mereka tinggal termasuk wilayah yang bebas dari pasien positif aktif.

Baca Juga:Ketahanan Pangan Desa Sumurgeneng dan Wadung Tuban, Anti Lapar saat COVID

"Kita semenjak PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diterapkan pemerintah, kita ikuti aturan yang ada," kata Puji, Jumat (24/7/2020)

Peraturan yang dimaksud, yakni mulai dari penutupan jalan, kemudian menjalani pola hidup sehat, menerapkan sosial distancing, hingga dengan pemberlakuan pengecekan kesehatan.

"Kita juga sosialisasi menyiapkan cuci tangan di setiap rumah yang di siapkan di pintu masuk, kemudian pendataan warga luar yang masuk, untuk kita laporkan dari kelurahan bahkan kecamatan,"ucapnya.

Ketua RW 6, Puji Astuti. (Suara.com/Cesar)
Ketua RW 6, Puji Astuti. (Suara.com/Cesar)

"Kita juga bikin grup WhatsApp. Untuk antar RT di sini. Fungsinya, untuk kordinasi sosialisasi terhadap masyarakat. Dan alhamdulillah, masyarakat mengikuti aturan kita," imbuhnya.

Penelusuran kedua, SuaraJabar.id menyambangi RW 1 di Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan. Senada dengan Puji, Ketua RW Yudi Syafyuddin mengatakan pihaknya pun selalu mengedepankan protokol kesehatan.

Baca Juga:Tambah 285 Pasien, Positif Corona di Jakarta Capai 18.230 Orang

Meski lokasi RW-nya berada dekat dengan pasar, yakni Pasar Cihapit, protokol kesehatan, ungkap Yudi, dilaksanakan dengan baik.

"Kita sosialiasi sejak Februari tentang bahayanya virus ini. Warga tahu konsekuensinya, jika ada yang terkonfirmasi," kata dia.

Lanjut Yudi, penerapan protokol kesehatan warganya dibarengi dengan aturan yang diberlakukan pemerintah. Bahkan saat PSBB, ungkap Yudi menuturkan, penjagaan ketat diberlakukan untuk antisipasi penyebaran Covid.

"Kita terus lakukan pendataan terhadap warga yang masih beraktifitas. Kemudian kita himbau agar mereka yang beraktifitas tetap kedepankan protokol kesehatan,"kata dia.

Sebanyak 14 kecamatan di Kota Bandung bebas virus corona, Senin (20/7/2020). Ini berdasarka data Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan 14 kecamatan itu sudah tidak ada kasus aktif. Namun masih ada sejumlah orang masih suspek dan dalam pemantauan serta pengawasan.

"Tidak ada kasus positif aktif di 14 kecamatan, 12 kecamatan masuk dalam kategori empat, dan dua kecamatan masuk dalam kategori tiga, hanya beda level karena keberadaan suspek," kata Ahyani saat dihubungi di Bandung, Senin sore.

Ke-14 kecamatan itu adalah Kecamatan Cibiru, Ujung Berung, Mandalajati, Arcamanik, Antapani, Kiaracondong, Batununggal, Bandung Kidul, Regol, Bojongloa Kidul, Sumur Bandung, Bandung Wetan, Sukajadi, dan Kecamatan Cidadap.

Di Kota Bandung terdapat 30 kecamatan, sehingga 16 kecamatan lainnya masih terdapat kasus atau pasien positif COVID-19.

Sementara itu, ada kecamatan yang sebelumnya telah bebas dari kasus COVID-19, kini kembali menjadi zona merah berdasarkan yang nampak di laman Pusicov, yakni Kecamatan Sukasari yang berada di wilayah Bandung Utara.

Data persebaran COVID-19 itu bersifat dinamis, karena temuan suspek maupun pasien positif COVID-19 berdasarkan pelacakan yang terus dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Saat ini kasus positif aktif COVID-19 di Kota Bandung terus menurun.

Tercatat per tanggal 14 Juli 2020, ada 50 kasus positif aktif, namun Senin (20/7) menurun jadi hanya 33 kasus positif COVID.

Sedangkan jumlah kasus positif secara kumulatif 450 kasus, 374 orang sudah dinyatakan sembuh dan 43 orang dinyatakan meninggal dunia.

Meski terus menurun, Ahyani berharap masyarakat tetap waspada dan terus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

"Ingat, bencana masih berlangsung walaupun upaya pencegahan atau penyebaran terkendali," kata Ahyani.

Kontributor : Cesar Yudistira

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak