Geri Sean Tewas Saat Tawuran di Bekasi, Keluarga: Pembunuh Tak Hanya Satu

Kakak sepupu Geri, Cesar Martinus (25) meminta polisi untuk mengusut tuntas atas kematian remaja yatim piatu itu.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 04 Agustus 2020 | 14:56 WIB
Geri Sean Tewas Saat Tawuran di Bekasi, Keluarga: Pembunuh Tak Hanya Satu
Seorang pelajar bernama Mikel Stefanus Ferdinan (16) tahun, diringkus polisi usai terlibat tawuran hingga menewaskan satu korban jiwa bernama Geri Sean Natanial Bosen (17). (Ist)

SuaraJabar.id - Keluarga dan kerabat Geri Sean Natanial Bosen, remaja 17 tahun yang tewas dengan luka robek sabetan celurit pada bagian kakinya atas keributan di Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi, minta keadilan polisi. Mereka yakin pembunuh Geri Sean tak hanya satu orang.

Kakak sepupu Geri, Cesar Martinus (25) meminta polisi untuk mengusut tuntas atas kematian remaja yatim piatu itu.

Sebab, sebelum tewas, Geri sempat menjadi korban pengeroyokan di depan minimarket Jalan Raya Hankam.

"Palaku bukan satu orang, karena sebelumnya kan dikeroyok dan itu harus usut. Kalau tidak dikeroyok kemungkinan besar adik saya ini tidak meninggal dunia," kata Cesar kepada suara.com, Selasa (4/8/2020) di rumahnya, Komplek Ardhini 1, RT 06/04, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.

Baca Juga:Wali Kota Bekasi Ajak Warga Menyanyikan Lagu Indonesia Raya saat 17 Agustus

Keluarga akan memberikan rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di depan minimarket. Pihak keluarga saat ini masih menunggu pembuktian video itu pada hari ini.

"Jelas, nanti kami berikan kepada polisi dan bisa dilihat nanti bagaimana alur awalnya sampai adik saya meninggal. Kami sudah minta rekaman CCTV kepada minimarket dan akan diberikan hari ini katanya," tutur Cesar.

Cesar berharap polisi dapat menetapkan tersangka lain dalam kasus kematian Geri.

Menurutnya, polisi haru dapat menegakan peraturan sesuai dengan pembuktian.

"Kami berharap sekali semua pelaku dapat ditangkap, bukan saja Mikel, tapi ada beberapa pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan adik saya," sambungnya.

Baca Juga:Tawuran Pondok Melati Bekasi, Geri Sean Tewas karena Balas Dendam

Cesar juga ingin mengklarifikasi berita yang beredar bahwa adiknya itu tewas dalam tragedi tawuran. Menurut dia, Geri tewas bukan terlibat tawuran dan karena masalah pribadinya.

"Saya tegaskan bahwa itu bukan tawuran, tidak benar itu kalau tawuran apalagi sampai ada kata sudah membuat janji. Itu secara kebetulan saja ketemu di jalan, tidak ada komunikasi adik saya dan pelaku untuk tawuran," tegasnya.

Sementara itu, rekan Geri, Muhammad Hahdan (17) juga menepis kabar bahwa Geri tewas ditangan pelaku Mikel Stafanus Ferdian (17) karena berupaya melakukan pembacokan terhadap tersangka yang kini meringkuk di sel tahanan Polsek Pondok Gede.

"Senjata itu milik pelaku, bukan senjata milik Geri yang direbut, itu senjata milik Mikel yang memang sudah disiapkan," tambah Hahdan.

Sementara itu Kapolsek Pondok Gede, Kompol Hersiantony masih menyelidiki kasus kematian Geri Sean Natanial Bosen, remaja 17 tahun yang tewas dengan luka robek sabetan celurit pada bagian kakinya atas keributan di Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi. Saat ini polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan mencari alat bukti baru.

Hanya saja sampai hari ini penyidik baru menetapkan satu tersangka yaitu, Mikel Stafanus Ferdian (17). Barang bukti yang baru disita berupa celurit yang menewaskan korban Geri Sean.

"Tersangka masih satu orang berinisial M,17 tahun. (Pelaku lainnya) masih dalam proses)," kata Hersiantony kepada SuaraJabar.id.

Polisi membentuk tim untuk observasi di sekitar lokasi kejadian atau sepanjang Jalan Raya Hankam yang meliputi Kecamatan Pondok Melati dan Pondok Gede.

Hal ini untuk mengantisipasi adanya aksi balas dendam atau aksi tawuran.

Bahkan kata dia, komunitas atau perkumpulan anak muda jika masih ditemukan berkeliaran atau kumpul sejak pukul 22.00 WIB akan dibubarkan secara paksa. Hersiantony tidak ingin peristiwa yang terjadi pada Minggu (2/8/2020) dini hari lalu terulang kembali.

"Terutama malam Sabtu dan Minggu, yang nongkrong semua akan kami bubarkan dan menempatkan tim pada titik yang rawan akan bentrokan dan tawuran," pungkasnya.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini