Catur Feriyanto, Siswa Grobogan Jadi Kuli Bangunan Buat Belajar Online

Catur Feriyanto adalah siswa kelas VII MTS di Kabupaten Grobogan. Catur Feriyanto orang miskin.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 10 Agustus 2020 | 10:02 WIB
Catur Feriyanto, Siswa Grobogan Jadi Kuli Bangunan Buat Belajar Online
Catur Feriyanto. (istimewa)

SuaraJabar.id - Catur Feriyanto bukan anak biasa di Jakarta atau kota besar lain yang bisa belajar online dengan mudah. Kalau pun di daerahnya ada sinyal internet, Catur Feriyanto harus jadi kuli bangunan untuk punya telepon pintar.

Catur Feriyanto adalah siswa kelas VII MTS di Kabupaten Grobogan. Catur Feriyanto orang miskin.

Kondisi perekonomian orangtuanya yang tidak memungkinkan, siswa MTS YA Robi Grobogan itu membelikan telepon pintar.

Catur Feriyanto, bocah asal Desa Karangrejo, Kecamatan Grobogan tersebut bekerja keras agar bisa membeli smartphone.

Baca Juga:Cari Sinyal, Anak-anak Desa Pasuruhan Banjarnegara Belajar di Kuburan

Karena di saat pandemi Covid-19 sekarang ini, proses belajar mengajar di sekolahnya dilakukan secara online.

Padahal kondisi ekonomi keluarganya tidak memungkinkan dirinya memiliki telepon pintar untuk belajar secara daring.

Akibat tak memiliki telepon pintar, Catur sering terlambat mengumpulkan tugas sekolah. Karena siswa MTS ini baru bisa menggerjakan tugas sekolah setelah dipinjami handphone (HP) kakaknya seusai pulang kerja.

Seperti kuli bangunan lain, Catur kebagian tugas membuat adukan semen dan pasir, serta mengangkat genting. Siswa MTS ini bekerja jadi kuli bangunan kepada Marno yang kebetulan sedang membangun rumah.

“Tidak apa-apa [kerja jadi kuli bangunan] agar bisa beli HP buat belajar,” ujar siswa MTS YA Robi itu kepada awak media sambil menghapus keringatnya, Sabtu (8/8/2020) lalu

Baca Juga:Siswa MTs Kerja Jadi Kuli Bangunan Demi Beli HP Untuk Belajar Online

Marno, yang punya proyek mengaku tidak ingin mempekerjakan Catur mengingat masih di bawah umur.

Namun karena semangat bocah tersebut membuatnya mengizinkan siswa kelas VII MTS itu bekerja.

Hanya saja, Marno tidak memaksakan pekerjaan berat buat Catur. Ini mengingat usia siswa MTS itu yang masih di bawah umur.

“Katanya tidak punya HP buat belajar online, jadi saya izinkan. Hanya saja tidak haru kerja keras. Cuma ngaduk dan mengangkat genting. Sehari saya kasih Rp 50.000,” ujar Marno seperti dilansir Solopos.com.

Kini Catur boleh senang dan tenang untuk belajar secara online. Mulai Senin (10/8/2020) siswa MTS ini juga tidak perlu lagi bekerja sebagai kuli agar bisa punya HP.

Karena ada seorang pejabat Pemkab Grobogan yang membelikannya HP dengan kuota interntenya.

Kepala Dinas Pendidikan Amin Hidayat diminta Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Sekda Moh Sumarsono untuk menemui Catur.

Ini setelah viarl adanya siswa MTS bekerja sebagai kuli demi bisa beli HP untuk belajar daring.

Dia mendatangi tempat Catur siswa MTS itu bekerja dan mengajaknya membeli smartphone lengkap dengan kuota internet.

“Harapannya tidak bekerja yang melampaui sebagai kapasitas sebagai seorang anak. Jadi dia tidak akan bekerja lagi sebagai kuli namun fokus belajar,” jelas Amin Hidayat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini