Hari Ini Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac Dimulai di Bandung

Salah satu yang jadi relawan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 11 Agustus 2020 | 09:43 WIB
Hari Ini Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac Dimulai di Bandung
Puskesmas lokasi uji klinis Vaksin Corona Sinovac di Bandung. (Suara.com/Cesar)

SuaraJabar.id - Uji klinis vaksin Sinovac untuk virus corona di mulai di Bandung, Selasa (11/8/2020). Uji klinis itu dilakukan ke para relawan, salah satu yang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Vaksin Sinovac Biotech bekerja sama dengan Biofarma dan Universitas Padjajaran di Kota Bandung. Hingga saat ini, dia masih menunggu kepastian apakah dirinya lulus kualifikasi sebagai relawan atau tidak.

Untuk lolos menjadi relawan vaksin, calon relawan harus dinyatakan sehat oleh tim dokter yang akan melakukan serangkaian tes kesehatan.

Selain itu, calon relawan pun harus berusia antara 18-59 tahun dan berdomisili di Kota Bandung.

Baca Juga:Fauci: Vaksin Mungkin Hanya Mengubah Virus Corona Tak Lagi Jadi Pandemi

"Saya sudah mendaftar, didaftarkan oleh tim kesehatan saya secara online, jadi kuitansi sudah ada. Bahwa ya, saya sudah mendaftar, tapi diterima atau belum, masih menunggu dari sisi kesehatan bahwa saya layak jadi relawan," ungkap Emil.

Dia mengatakan, bila lolos, dirinya akan menjalani proses penyuntikan vaksin sebagai relawan sesuai dengan prosedur.

Bila tidak, dia akan memaklumi hal tersebut mengingat ada faktor kesehatan yang menjadi syarat krusial seorang relawan.

"Kalau iya (diterima), saya jalani sesuai prosedur tidak ada keistimewaan. Kalaupun tidak, saya permaklumkan, mungkin ada faktor-faktor kesehatan," ungkapnya.

Emil mengatakan, daftarnya dia sebagai relawan menunjukkan bahwa pihaknya tidak serta-merta "mengorbankan rakyat" dalam uji klinis vaksin tersebut. Dia berharap, tindakannya tersebut dapat membuat masyarakat yakin atas kualitas calon vaksin yang akan diujicobakan tersebut.

Baca Juga:Besok, Jokowi Datang di Uji Klinis Fase Ketiga Vaksin Covid-19 di UNPAD

"Kalau pemimpin ikut, rakyat yakin bahwa semua berproses secara ilmiah. Jadi tidak ada istilah rakyat dikorbankan, pemimpinnya saja tidak yakin. Enggak, semuanya juga ikutan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini