Depok, Bekasi, Bogor, dan Cimahi Zona Merah Covid-19

Ridwan Kamil mengatakan tingkat keterisian rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 berada rata-rata di angka 40 persen.

Siswanto
Senin, 14 September 2020 | 16:13 WIB
Depok, Bekasi, Bogor, dan Cimahi Zona Merah Covid-19
Ridwan Kamil ketika masih menjadi wali kota Bandung. [Suara.com/Bowo Raharjo]

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pada pekan ini ada empat daerah di Jawa Barat berstatus zona merah Covid-19, yakni Kota Depok, Kota Bogor, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bekasi.

"Artinya memang mayoritas masih tetap di Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi), menyumbang kasus mingguan lebih dari 60 persen ada di Bodebek. Itulah kenapa koordinasi tadi sangat diperlukan," katanya di Kota Bandung, Senin (14/9/2020).

Ridwan Kamil mengatakan tingkat keterisian rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 berada rata-rata di angka 40 persen secara keseluruhan, tapi di antara kabupaten atau kota yang ada, yakni Kota Depok, menjadi yang paling tinggi.

"Memang sangat tinggi tingkat keterisian rumah sakit di Depok sehingga kami sedang mengonsepkan subsidi silang ya, yaitu kalau satu wilayah penuh, maka kota kabupaten tetangga kami koordinasikan untuk membantu kewilayahannya," kata dia.

Baca Juga:Begini Syarat Agar Bebas Keluar Masuk Kota Serang Saat PSBB

Ia mengatakan daerah di wilayah Bodebek lain, seperti Kota Bogor, tingkat keterisian rumah sakitnya masih terkendali karena di bawah 40 persen.

"Jadi mengenai subsidi silang yang dimaksud, jika rumah sakit di wilayah Depok sudah tidak bisa lagi menampung pasien, maka Bogor bisa membantu mengantisipasi pasien dengan koordinasi dari Pemerintah Provinsi Jabar," kata dia.

Menurut dia dari sisi epidemiologi, ada tantangan terbesar Provinsi Jawa Barat, yakni tingkat kesembuhannya belum memuaskan karena baru di angka sekitar 51 sampai 53 persen.

Padahal, menurut Ridwan, angka ideal tingkat kesembuhan itu di kisaran angka 70 persen sehingga ia mengaku terus berkoordinasi dengan pihak terkait berupaya mencari obat, terapi hingga metodologi agar jumlah pasien yang positif ini bisa diupayakan penyembuhan secepatnya.

"Untuk tingkat kematian kita sangat rendah, ini diapresiasi oleh semua orang, hanya di angka 2,4 persen. Semoga berita baiknya yang meninggal sedikit, tapi berita buruknya yang sembuhnya agak lambat. Ini yang harus kita perbaiki dalam epidemiologi di Jawa Barat," kata dia. [Antara]

Baca Juga:Angka Kasus Corona RI Kian Meroket, Hari Ini 118 Pasien Covid Meninggal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini