Menurut Deni, semula Treni tidak percaya jika apa yang disampaikannya mengenai dia memiliki saudara kembar yang tak lain adalah kakak kandungnya. Bahkan tidak merespon saat disinggung soal saudara kembar.
"Saya kirimkan foto-foto adik saya Trena, saudara kandung dan orang tua ke dia sampai KTP-nya juga," ungkap Deni.
Sementara itu, Enceng Dedi (59) ayah kandung anak kembar Trena dan Treni mengatakan, terpisahnya Trena dan Treni terjadi saat masih tinggal di Ambon, Maluku tahun 1999. Waktu itu dia mengikuti program transmigrasi dari pemerintah.
Dedi menjelaskan, waktu di Ambon istrinya melahirkan anak kembar perempuan. Cerita dari keluarga, anak kembarnya harus dipisahkan karena dikhawatirkan tidak akan hidup lama seperti yang terjadi pada anak kembar kakak iparnya. Sehingga dengan terpaksa dipisahkan.
Baca Juga:Santuy, Viral Video Pria Naik Gunung tapi Cuma Duduk, Ditarik Warga ke Atas
Tresna dititipkan ke ustadz Ibrahim yang saat ini tinggal di Garut dan Treni dititipkan ke keluarga pasangan Misranto dan Rini yang sama-sama transmigran.
"Waktu itu tahun 1999 kan ada kerusuhan di Ambon sehingga kami terpisah. Saya mencari keberadaan keluarga Misranto yang merawat Treni. Namun, tidak ketemu dan mendapat kabar pulang ke Jawa. Saya pun memutuskan pulang ke Jawa dengan harapan bisa menemukan keberadaan Treni," ujar Enceng.
Mendapat kabar soal keberadaan anak kembarnya yang terpisah selama lebih dari 20 tahun, Enceng mengaku bahagia. Rencananya saudara kembar Trena dan Treni ini akan dipertemukan pada hari Rabu (21/10/2020) di Kota Tasikmalaya.
"Keluarga belum menentukan tempat pertemuan nanti. Saya harap sih bertemunya di rumah saja," pungkas Enceng.
Baca Juga:Arti Jargon Tarik Sis Semongko