SuaraJabar.id - Bangunan Balai Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya diklaim tahan gempa. Balai desa ini sengaja dibangun untuk dapat menahan goncangan yang diakibatkan oleh aktivitas gempa bumi.
Pada 2009 lalu, gempa mengguncang Jawa Barat. Gempa tersebut merusak lebih dari 11.939 bangunan. Tasikmalaya menjadi salah satu daerah yang terdampak cukup parah.
Balai Desa Jayapura sendiri mengalami kerusakan parah pada kejadian gempa 11 tahun silam itu.
Ketika akan dibangun kembali, Pemkab Tasikmalaya dan BPBD memuturkan untuk membangunan balai desa dengan konsep bangunan tahan gempa. Hampir 70 persen bahan yang digunakan menggunakan kayu terutama pada bagian fondasi atap.
Baca Juga:Longsor Sapu Jembatan Darurat, 25 KK di Desa Bugel Tasikmalaya Terisolir
Kepala Desa Jayapura, Suratman menuturkan, dinding balai desanya menggunakan batu bata dan anyaman bambu. Sedangkan untuk bagian atap, tidak menggunakan genteng melainkan menggunakan hateup dalam bahasa Sunda.
“Fondasinya pakai kayu dilapisi semen, dindingnya pakai anyaman bambu. Semuanya konsep ramah gempa, “ ucap Suratman, Rabu (18/11/2020).
Sebenarnya, lanjut Suratman, konsep rumah warga Desa Jayapura sudah menggunakan ramah gempa. Hal ini dilihat dari banyaknya rumah yang seperti panggung dan dibangun semi permanen dengan bahan kayu, bilik bambu.
Untuk merekatkan satu kayu dengan kayu lainnya menggunakan paku.
“Sebetulnya sudah tahan gempa rumah warga di sini. Kebanyakan semi permanen. Waktu gempa juga yang rusak parah justru yang rumahnya itu permanen berdinding tembok," ujar Suratman.
Baca Juga:Pelarian 7 Tahun Kades Korupsi Dana Raskin di Tasikmalaya Berakhir