SuaraJabar.id - Pandemi Covid-19 mengakibatkan kompetisi sepak bola kasta tertinggi, Liga 1 2020 belum juga bisa diselenggarakan. Kondisi ini berimbas pada keuangan klub, tak terkecuali Persib Bandung.
Salah satu klub yang memiliki finansial cukup stabil di Indonesia itu bahkan merasakan dampak dari adanya pandemi virus corona ini.
Tak ada kompetisi, pemasukan sejumlah klub hilang. Hasil penjualan tiket pertandingan misalnya.
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengatakan, timnya merasakan ujian berat dari penangguhan liga. Alasan tak adanya izin keramaian untuk melanjutkan liga karena angka kasus Covid-19 di Indonesia yang masih belum teratasi.
Baca Juga:Kick-off Liga 1 2020-2021 Belum Jelas, Pelatih Persib Dilanda Kebingungan
Saat ini klub berjuluk Maung Bandung itu sudah menurunkan gaji para pemain, pelatih, dan staf ofisial sebesar 25% dari nilai kontrak.
Selain demi mengikuti anjuran federasi, kebijakan pemotongan gaji ini diyakini untuk menjaga roda perekonomian klub yang terimbas pandemi lantaran tak ada pemasukan dari hak siar maupun penjualan tiket.
Kendati demikian, Teddy mengatakan, seluruh pemainnya tetap setuju dengan pemotongan gaji tersebut. Menurut Teddy, pembicaraan soal pemotongan gaji tersebut sudah didiskusikan bersama seluruh pemain.
"sudah (diskusi gaji 25%), semua oke," kata Teddy, Jumat (20/11/2020).
Sementara itu, saat disinggung kerja sama dengan sponsor, Persib berkomitmen tetap menjalin kerja sama.
Baca Juga:Masuk Timnas Indonesia U-16, Ronaldo Siap Kerja Keras
Pihaknya juga sudah menjelaskan kepada para perwakilan sponsor terkait situasi kompetisi.
"Insyaallah tetap komit. kita harus menjelaskan dan bicara dengan semua sponsors kita," ujarnya.
Tim peserta Liga 1 sudah meliburkan para pemainnya usai mendapatkan informasi kompetisi tak bisa dilanjutan tahun ini. Beredar kabar, Liga 1 2020 akan kembali bergulir pada awal tahun 2021. Meski begitu, belum ada kepastian terkait format maupun jadwal lanjutan kompetisi.