Fadl Zon ke Mahfud MD: Cara Teror Robocall Masih Digunakan?

Fadli Zon mengaku diserang penelpon asing usai menyuarakan pembelaan terhadap anggota FPI yang tewas ditembak

Dwi Bowo Raharjo | Chyntia Sami Bhayangkara
Selasa, 08 Desember 2020 | 08:21 WIB
Fadl Zon ke Mahfud MD: Cara Teror Robocall Masih Digunakan?
Fadli Zon dan Rizieq Shihab (twitter @fadlizon)

SuaraJabar.id - Anggota DPR RI Fadli Zon mengaku mendapatkan teror telepon asing dari nomor Amerika Serikat. Politikus Partai Gerindra ini kemudian ngadu pada Menkopolhukam Mahfud MD terkait terkait nomor orang tak dikenal.

Aksi teror tersebut dialami Fadli Zon usai dirinya mendesak aparat mengusut tuntas penembakan enam anggota FPI.

Melalui akun Twitter @fadlizon, Fadli Zon mengunggah beberapa foto tangkapan layar penampakan serangan telepon asing yang ditujukan ke nomor HP miliknya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku, serangan teror telepon asing atau robocall juga pernah dialaminya pada Pilpres 2019 lalu.

Baca Juga:PDIP Minta Rizieq dan Pengikutnya Kooperatif Soal Bentrokan di Jalan Tol

"Wah HP saya langsung diserang teror robocall seperti hari H Pilpres 2019," kata Fadli seperti dikutip Suara.com, Selasa (8/12/2020).

Fadli Zon diserang teror robocall (Twitter/fadlizon)
Fadli Zon diserang teror robocall (Twitter/fadlizon)

Fadli mengungkapkan, ada tiga nomor asing asal Amerika Serikat yang menelpon nomor Fadli secara terus menerus.

Insiden tersebut terjadi usai Fadli mengecam aksi penembakan terhadap enam anggota FPI melalui akun Twitter miliknya.

"Telepon terus menerus dari nomor random Amerika Serikat. Saya minta pada oknum yang lakukan ini, hentikanlah cara-cara seperti ini," ungkapnya.

Fadli juga melaporkan aksi teror tersebut kepada Menko Polhukam Mahfud MD. Ia mempertanyakan aksi teror seperti itu masih sering terjadi.

Baca Juga:Penembakan 6 Laskar FPI, Amnesty Internasional: Komnas HAM Harus Ikut Usut

"Pak @mohmahfudmd, cara-cara teror robocall masih digunakan?" tanya Fadli Zon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak