Dua Rumah di Bantaran Sungai Citepus Bandung Roboh Terseret Arus

Air Sungai Citepus meluap usai hujan besar di Kota Bandung.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 24 Desember 2020 | 10:25 WIB
Dua Rumah di Bantaran Sungai Citepus Bandung Roboh Terseret Arus
Polisi mendatangi rumah warga yang roboh akibat meluapnya aliran Sungai Citepus, Kota Bandung, Rabu (23/12/2020).

SuaraJabar.id - Dua rumah yang berada di bantaran Sungai Citepus, Cibadak, Astanaanyar, Kota Bandung, rubuh tergerus air sungai yang meluap, akibat hujan deras, kemarin.

Peristiwa runtuhnya rumah tersebut, pun terekam oleh seorang netizen, dan menyebar luas di media sosial Instagram.

"Benar ada kejadian itu. Namun tidak ada korban jiwa," kata Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni Purwanti, saat dihubungi via pesan singkat, Kamis (24/12/2020).

Dewi mengatakan ada dua rumah yang roboh dalam kejadian itu. Adapun kejadian berawal dari terjadinya hujan lebat, pada Rabu 23 Desember 2020, sore. Sekira pukul 17.00 WIB, air meluap. Akibatnya bangunan tersebut, rubuh tergerus aliran sungai.

Baca Juga:Kota Bandung Tak Wajibkan Wisatawan Kantongi Hasil Rapid Test Antigen

"Untuk kerugian materil belum dapat di taksir. Untu sementara pemilik rumah diungsikan ke rumah warga yang aman," kata dia.

Adapun pemilik rumah yang tergerus, yakni milik Habib Saepuloh (63) dan rumah milik Ahmad Saafi'i (46).

Bukan kali ini saja luapan Sungai Citepus memakan korban. Akibat hujan berintensitas tinggi menyebabkan bendung irigasi Citepus dan Sungai Citepus meluap sehingga menimbulkan banjir di daerah Pateur, Pagarsih, Solokan Jeruk dan Sukajadi Kota Bandung pada 2016 lalu, tepatnya hari Senin (24/10/2016) pukul 13.30 WIB.

Meluapnya Sungai Citepus juga disebabkan tersumbat sampah dan dangkalnya sungai. Drainase perkotaan tidak mampu menampung aliran permukaan dari hujan yang lebat menyebabkan banjir parah. Tinggi banjir bervariasi 50 hingga 200 centimeter.

Banjir menyebabkan satu orang meninggal dunia atas nama Ade Sudrajat, umur 30 tahun. Dia warga Kelurahan Hegarmanah. Korban terbawa arus saat sedang berupaya menolong orang, namun terpeleset masuk selokan dan terbawa arus. Korban sudah diketemukan di depan SMPN 15 Bandung dan sudah diserahkan ke pihak keluarga.

Baca Juga:Malam Tahun Baru, Ruas Jalan di Kota Bandung Ini akan Ditutup selama 12 Jam

Kerusakan dan kerugian ekonomi akibat banjir masih dalam pendataan. Banyak kendaraan yang rusak dan terendam banjir.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan BPBD Provinsi Jawa Barat bersama Polri, TNI, aparat kelurahan dan Kecamatan melakukan evakuasi dan penyedotan air dengan menggunakan mesin pompa penyedot air.

“Pemerintah Kota Bandung belum membentuk BPBD hingga saat ini sehingga penanganan darurat di lapangan terhambat. Pemkot Bandung belum ada rencana membentuk BPBD karena masih bisa ditangani Dinas Penanggulangan Pemadam Kebakaran (DPPK). Namun saat terjadi bencana alam seperti saat ini fungsi komando menjadi sulit dilaksanakan,” kata Sutopo, Senin (24/10/2016).

Kondisi saat ini air sudah surut di Jalan Pasteur dan bisa dilalui kendaraan roda 2 dan 4. Masih dilakukan proses evakuasi di daerah Pagarsih dan Solokan Jeruk. Ketinggian air saat ini sekitar 50 - 80 cm. BPBD Prov. Jabar bersama unsur Polri, TNI, Kelurahan dan Kecamatan melakukan pemantauan untuk mengantisipasi banjir susulan.

Kontributor : Cesar Yudistira

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini