SuaraJabar.id - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) ke-33, Mulyadi P Tamsir beserta istrinya ada dalam daftar penumpang pesawat Sriwijaya Air yang diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2020).
Mulyadi bersama istrinya Makrufatul Yeti Srianingsih. Keduanya adalah pasangan pengantin baru yang melakukan perjalanan penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Pontianak.
Termasuk 54 penumpang dan 6 kru pesawat lainnya yang ikut menjadi korban ketika penerbangan Sriwijaya Air SJ182 yang mereka tumpangi jatuh pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Pesawat Boeing 737-500 itu hilang kontak dan diduga jatuh di sekitar Kepulauan Seribu dan berada di ketinggian 11.000-13.000 kaki.
Baca Juga:Pelaut Radius 25 Mil Dari tanjung Priok Terima "Notice to Mariner"
Berdasarkan informasi yang dihimpun terkini.id -- jaringan suara.com, Mulyadi Tamsir dan Makrufatul Yeti Srianingsih melangsungkan pernikahan di Kota Pontianak, 20 November 2020 lalu di Meranti Ballroom Hotel Mercure.
Badan SAR Nasional atau Basarnas memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2021), jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen Bambang Suryo Adi dalam konferensi pers mengatakan, pesawat itu diduga jatuh di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki.
"Kami menerima informasi pukul 14.55 WIB soal Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak. Setelah itu kami koordinasi dengan pihak Bandara Soekarno - Hatta," kata Bambang.
Setelahnya, kata Bambang, Basarnas segera mengerahkan kapal-kapal karet, sea rider, dan alat penyelamatan lain ke titik lokasi diduga pesawat itu jatuh.
Baca Juga:Menhub Budi Karya Pastikan Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh
"Sekitar 1,5 mil sampai 2 mil dari mulut pantai, di situlah kami melakukan pencarian," kata dia.
Kekinian, kata dia, Basarnas sudah mendirikan posko pencarian. Namun, dia mengatakan, tim pencarian terkendala pencahayaan untuk melakukan investigas pada malam ini.
"Namun, kami tetap usahakan untuk menemukan titik pasti jatuhnya pesawat tersebut."