Bisa Kendalikan Covid-19, di Kota Ini Tak Wajib Pakai Masker di Ruangan

Hingga Kamis, Queensland terus melaporkan nihil kasus lokal, yang membuat otoritas semakin melonggarkan pembatasan Covid-19.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 22 Januari 2021 | 08:00 WIB
Bisa Kendalikan Covid-19, di Kota Ini Tak Wajib Pakai Masker di Ruangan
Kota Brisbane telah menggelar sekolah tatap muka sejak 11 Mei 2020 lalu. [ANTARA/REUTERS/AAP Image/Dan Peled/TM/aa]

SuaraJabar.id - Negara Bagian Queensland, Australia mengklaim berhasil mengendalikan penyebaran lokal varian baru Covid-19.

Hal ini membuat mereka semakin melonggarkan sejumlah pembatasan.

Di Kota Brisbane misalnya, warga kota terbesar ketiga Australia ini tidak akan diwajibkan lagi menggunakan masker di dalam ruangan mulai hari ini, Jumat (22/1/2021).

"Mulai pukul 01.00 besok (Jumat) kami akan kembali menerapkan pembatasan yang paling rendah di negara ini. Hal ini berita yang begitu luar biasa untuk bisnis, berita yang sangat bagus untuk wisata dan yang sangat menggembirakan bagi warga Queensland," kata Menteri Kesehatan negara bagian Yvette D'Ath dilansir Antara, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga:Beda dari Inggris dan Afrika Selatan, Varian Baru Covid-19 Ada di Jerman

Hingga Kamis, Queensland terus melaporkan nihil kasus lokal, yang membuat otoritas semakin melonggarkan pembatasan Covid-19.

Pemimpin Negara Bagian Queensland Annastacia Palaszczuk mengaitkan hasil tersebut dengan strategi "bekerja keras dan cepat" di negara bagian tersebut.

Awal Januari ini, penguncian darurat tiga hari diumumkan oleh Palaszczuk untuk seluruh wilayah Brisbane dengan perintah wajib penggunaan masker setelah seorang petugas kebersihan hotel karantina setempat terbukti positif varian Covid-19 yang terdeteksi di Inggris, yang sekaligus menjadi kasus lokal pertama di Australia.

Pelonggaran pembatasan ditetapkan setelah otoritas kesehatan melakukan pelacakan kontak terhadap 1.200 orang dan memastikan bahwa tidak ada penyebaran virus lebih lanjut, demikian kata Kepala Dinas Kesehatan setempat Jeannette Young.

Baca Juga:Ilmuwan: Setengah Penderita Covid-19 Rentan dengan Varian Virus Afrika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini