Tak Merasa Hina Warga Papua, Ambroncius Ngaku Sikapnya Khusus Kritik Pigai

"Dari postingan saya pribadi kepada saudara NP tersebut hanyalah kritik untuk pribadi oknum tersebut dan bukan ditujukan kepada masyarakat Papua."

Agung Sandy Lesmana | Novian Ardiansyah
Senin, 25 Januari 2021 | 18:37 WIB
Tak Merasa Hina Warga Papua, Ambroncius Ngaku Sikapnya Khusus Kritik Pigai
Mantan Komnas HAM Natalius Pigai. (Suara.com/Umay Saleh)

SuaraJabar.id - Setelah menjadi sorotan publik karena dianggap telah menghina eks komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, Ambroncius Nababan, Ketua Umum DPP Projamin (Pro Jokowi-Maruf Amin) akhirnya minta maaf.

Dia mengklaim, pernyataannya yang diunggah lewat Facebook pribadinya itu bukan untuk bertindak rasial melainkan untuk mengkritik Pigai. 

Lewat rekaman  video yang diunggah melalui kanal YouTube Widjaja Tjahjadi, Ambronicius menyampaikan permintaan maaf khususya kepada orang Papua yang merasa tersinggung dengan pernyataannya itu. 

"Dalam hal ini sebelumnya saya memohon maaf kepada saudara Natalius Pigai dan masyarakat Papua. Mungkin ada yang tersinggung dan menganggap saya menghina masyarakat luas apalagi melakukan rasis," kata Ambroncius dikutip Suara.com, Senin (25/1/2021).

Baca Juga:Warga Papua Marah, Staf Kepresidenan Desak Polisi Tindak Tegas Ambroncius

Ambroncius mengaku sikapnya terhadap Natalius merupakan bentuk kritik dirinya terhadap Natalius yang menolak vaksin Sinovac. Pernyataan itu, kata Ambroncius hanya ditujukan khusus keada Natalius bukan ke orang Papua.

"Dari postingan saya pribadi kepada saudara NP tersebut hanyalah kritik untuk pribadi oknum tersebut dan bukan ditujukan kepada masyarakat Papua," ujar Ambroncius.

Ketua Umum DPP Projamin Ambroncius Nababan meminta maaf atas tindakan rasial terhadap eks anggota Komnas HAM, Natalius Pigai. (Youtube)
Ketua Umum DPP Projamin Ambroncius Nababan meminta maaf atas tindakan rasial terhadap eks anggota Komnas HAM, Natalius Pigai. (Youtube)

Ambroncius mengklaim tak mungkin dirinya bertindak rasis kepada orang Papua yang sudah menerima dirinya sebagai putra daerah di Papua.  

"Jadi tidak mungkin saya melukai hati masyrakat Papua yang sangat saya cintai ini. Ini hanya terhadap saudara NP yang ketepatan dia anak Papua juga. Ini benar-benar ditujukan hanya untuk saudara NP tersebut. Bukan kepada masyarakat Papua secara keseluruhan," kata Ambroncius.

Karena itu, Ambroncius kembali memohon agar tindakan dirinya terhadap Natalius dapat dimaafkan dan dimaklumi baik oleh Natalius sendiri maupun masyarakat Papua.

Baca Juga:Kasus Rasial Natalius Pigai, Bareskrim Segera Periksa Ambroncius

"Saya benar-benar dengan hati yang tulus memohon maaf kepada seluruh masyrakat Papua. Mohon hal ini tidak menjadikan kita salah pengertian, mis komunikasi dan mudah-mudahan hal ini dapat dimaklumi dan dibukakan pintu maaf yang sebsar-besarnya buat saya," ujar Ambroncius.

Klik videonya di sini

Dipolisikan

Buntut dari tindakan rasisme terhadap Pigai, Ambroncius akhirnya dilaporkan ke Polda Papua Barat.

Pelaporan terhadap politikus Ambroncius disampaikan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Barat Polda Papua Barat, hari ini.

Dalam laporan itu, Ambromncius diduga telah menyebarkan ujaran kebencian bernada rasial terhadap Pigai. 

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengaku pihak telah menerima laporan kasus dugaan rasial yang dilakukan Ambromncius. Laporan tersebut dibuat oleh Ketua KNPI Pronvisi Papua Barat, SIus Dowansiba. 

"Laporan Polisi bernomor :/LP/17/I/2021/Papua Barat ini dibuat pada Senin (25/01/2021) sekitar pukul 13.46 WIT di SPKT Polda Papua Barat," kata Adam kepada wartawan Senin.

Viral

Sebelumnya, akun Facebook dengan nama Ambroncius Nababan mengundang perhatian publik lantaran dituding melakukan rasisme terhadap Natalius Pigai.

Ambroncius Nababan membagikan narasi yang membandingkan Natalis Pigai dengan gorilla dan kadal gurun.

Dia mengunggah foto tersebut usai Natalius Pigai mengatakan bahwa menolak vaksin Covid-19 adalah hak asasi rakyat.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Vaksin sinovac itu dibuat untuk manusia bukan untuk gorilla apalagi kadal gurun. Karena menurut UU Gorilla dan kadal gurun tidak perlu divaksin. Faham?" tukas Ambroncius Nababan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak