SuaraJabar.id - Kayu India ramai disebut sebagai obat herbal alternatif yang bisa mencegah hingga mengobati infeksi virus Corona Covid-19. Benarkah demikian?
Di media sosial, klaim seputar manfaat kayu India alias Qusthul Hindi ramai dibahas. Sebagai obat herbal, kayu India disebut memiliki sifat antioksidan untuk mencegah datangnya virus, termasuk virus Corona penyebab Covid-19.
Hal ini membuat produk kayu India ramai dijual di marketplace. Produknya pun beragam, mulai dari suplemen ekstrak hingga bahan untuk dibuat kopi dan teh.
Namun, bagaimana dengan klaim manfaat sebagai obat Corona? Berdasarkan keterangan dari laman Covid19.go.id, hingga saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan Covid-19.
Baca Juga:Air Purifier Bisa Sebarkan Virus Corona dan 4 Berita Kesehatan Lain
Mengutip WHO, pengobatan yang dilakukan kepada pasien saat ini sebatas mengurangi gejalanya saja.
"Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati penyakit yang disebabkan virus corona baru (COVID-19). Mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit serius harus dibawa ke rumah sakit. Sebagian besar pasien sembuh karena perawatan untuk gejala yang dialami. Beberapa perawatan spesifik saat ini tengah diteliti, dan akan melalui uji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah mitra," dikutip dari Covid19.go.id.
Pembahasan seputar kayu India juga dilakukan oleh dr Adam Prabata. Dokter yang tengah menempuh pendidkan doktoral di Kobe University menjelaskan bahwa sejumlah manfaat bisa didapatkan dengan mengonsumsi kayu India, yakni anti-peradangan, mengurangi keluhan batuk piletk, dan antivirus.
"Akhir-akhir ini banyak produk yang berbahan qusthul hindi atau kayu india yang dinarasikan bisa bermanfaat untuk Covid-19. Karena gencarnya klaim tersebut, banyak masyarakat yang bingung dan percaya akan keampuhan dari produk tersebut untuk mencegah atau mengatasi Covid-19," tulisnya, dalam unggahan tertanggal 21 Januari 2021.
Adam menjelaskan, Syrigaresinol merupakan zat aktif yang diduga memiliki kemampuan antivirus.
Baca Juga:Pakar UI: PPKM Belum Efektif, Pendanaan Masih Jadi Masalah
Meski begitu karena penelitian untuk manfaat Covid-19 masih sebatas simulasi komputer, kayu India belum bisa dikategorikan sebagai obat ataupun suplemen untuk Covid-19.
"Penelitian in silico tidak cukup untuk menyatakan bahwa suatu zat dapat bermanfaat untuk suatu penyakit," tulis Adam.