Untuk menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi, kata Indah, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya. Seperti dengan mengembangkan program 1.000 hari pertama kehidupan yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unjani Cimahi.
Kemudian melalui Puskesmas ada berbagai kegiatan yang dilakukan. Dari mulai kelas ibu hamil, kelas ibu balita, kunjungan rumah ibu hamil risiko tinggi. Sementara untuk pelayanan tatap muka dibatasi karena adanya pandemi Covid-19.
"Karena pelayanan tatap muka dibatasi, dibuat grup di medsos untuk memantau kesehatan ibu hamil dan bayi. Bukan hanya dari sisi kesehatannya. Pemberdayaan masyarakat juga sangat dibutuhkan," jelas Indah.
Kemudian jika ingin mengakses pelayanan kesehatan, disarankan untuk membuat janji terlebih dahulu. Kemudian, harus tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, jaga jarak, tidak memaksakan keluar rumah dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Baca Juga:PDI Perjuangan Kota Cimahi Dipimpin Tahanan Kasus Korupsi, Ini Kata Kader
"Ibu hamil harus lebih hati-hati supaya tidak tertular, harus menjaga kondisi ibu dan bayinya agar tetap sehat. Jika ibu hamil tertular Covid-19, efeknya bisa berbahaya bagi ibu dan bayi yang dikandungnya," jelas Indah. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]