Segini Tarif yang Dibanderol Buzzer untuk Bikin Viral dan Trending Topic

Untuk membuat trending topic selama satu sampai dua jam di jangkauan satu kota, dibutuhkan biaya mencapai Rp 10 juta.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 15 Februari 2021 | 16:32 WIB
Segini Tarif yang Dibanderol Buzzer untuk Bikin Viral dan Trending Topic
ILUSTRASI Buzzer. Para buzzer mematok sejumlah tarif untuk membuat sesuatu menjadi viral, trending topic atau melaksanakan tugas-tugas lain yang diinginkan klien mereka seperti menyerang suatu akun dan lain-lain. [Suara.com/Iqbal Asaputro]

SuaraJabar.id - Trending topic di Twitter dianggap sebagai sebuah parameter mengenai kepopuleran isu atau sebuah wacana di kalangan netizen. Trending topic ternyata tidak hanya muncul secara natural, namun bisa juga diciptakan dengan bantuan buzzer.

Fenomena buzzer memang telah lama menjadi sorotan warganet. Mereka bergerak menggunakan akun-akun anonim. Mereka bisa berbuat gaduh di jejaring media sosial sesuai dengan pesanan klien.

Dengan pasukan ribuan, puluhan ribu bahkan hingga jutaan pasukan akun anonim, buzzer dapat dengan mudah mendengungkan isu tertentu dengan sengaja secara masif, dan memantik warganet untuk bereaksi.

Ayobandung.com-jejaring Suara.com berkesempatan mewawancarai salah satu warga Kota Bandung yang telah berkecimpung di dunia buzzer sejak beberapa tahun lalu.

Baca Juga:Koboi di Kedoya Dikepung Massa, Berlagak Telepon hingga Coba Kabur

Tina (24, bukan nama sebenarnya) memiliki pengalaman baik sebagai pihak yang dibayar maupun membayar jasa para buzzer lainnya untuk mempopulerkan topik tertentu.

Dia membenarkan bahwa buzzer memiliki kemampuan untuk melempar dan membuat viral suatu isu tertentu di dunia maya. Salah satunya adalah melalui pengaturan trending topic di media sosial Twitter.

Kolom trending topic pada umumnya berisikan kata kunci yang tengah banyak diperbincangkan di linimasa Twitter oleh warganet. Tina memaparkan, beberapa kata kunci dapat muncul secara riil atau organik karena hal populer yang terjadi di masyarakat atau tengah banyak diangkat media massa.

"Misalnya ada artis yang meninggal dunia, itu biasanya kan langsung banyak dibicarakan orang. Banyak yang berduka, nge-twit belasungkawa dan sebagainya," ungkapnya, Senin (15/2/2021).

Namun, sebagian kata kunci lainnya dapat muncul melalui 'perbincangan semu' yang diatur sedemikian rupa. Pengaturan tersebut bertujuan untuk mengangkat topik tertentu agar nampak sebagai hal yang seolah-olah tengah banyak diperbincangkan orang.

Baca Juga:JS Penodong dengan Pistol Mainan Diamankan Usai Tembakan Peringatan Polisi

[Suara.com/Iqbal Asaputro]
[Suara.com/Iqbal Asaputro]

Hasilnya dapat diukur melalui kata kunci berupa tagar atau hashtag yang bertengger di kolom trending topic dalam kurun waktu tertentu. Kata kunci yang ingin dipopulerkan, ditentukan oleh pihak yang berkepentingan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak