KBB Siaga Banjir, Ini Titik Rawan Versi BPBD

Pemkab Bandung Barat sendiri sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 19 Februari 2021 | 17:23 WIB
KBB Siaga Banjir, Ini Titik Rawan Versi BPBD
BPBD KBB memeriksa kondisi sungai sebagai salah satu upaya mencegah banjir bandang kembali terulang. [Ayobandung.com]

SuaraJabar.id - Wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mesti bersiap diri wilayah pecahan dari Kabupaten Bandung tersebut masuk daftar daerah siaga dan waspada bencana banjir dampak dari cuaca ekstrem yang bakal terjadi selama beberapa hari ke depan.

Prediksi tersebut dikeluarkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pemkab Bandung Barat sendiri sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi.

"Kita sudah terima informasi. Sebelumnya kita memang sudah masuk siaga darurat banjir, banjir bandang, dan longsor sejak 1 November 2020 sampai 31 Mei 2021," ungkap Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Duddy Prabowo saat dihubungi, Jumat (19/2/2021).

Duddy mengungkapkan, potensi bencana hidrometeorologi terutama banjir dan banjir bandang seperti yang diprediksi sebelumnya memang kerap terjadi di Bandung Barat. Wilayah yang berpotensi terjadi banjir sampai banjir bandang ini berada di tiga kecamatan yakni Cisarua, Cipatat, dan Gununghalu.

Baca Juga:Banjir di Perumahan PGP Bekasi Semakin Tinggi

"Kalau banjir bandang ada beberapa titik seperti Gununghalu yang memang ada potensi sungai besar di sana kemudian Cipatat dan Cisarua," terangnya.

Tak cuma banjir dan banjir bandang, Bandung Barat juga rawan terjadi bencana longsor. Potensi longsor itu tersebar di 15 kecamatan se-Bandung Barat bila melihat topografi daerah.

"Kalau di Bandung Barat untuk longsor hampir semua kecamatan, tapi prioritas pengawasan memang ada di 11 desa. Melihat topografinya, rata-rata punya kemiringan lereng di atas 30 derajat," terangnya. [Ferrye Bangkit Rizki]

Pihaknya meminta agar masyarakat tetap waspada menghadaoi potensi terjadinya rangkaian bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh cuaca ekstrem yang terjadi selama beberapa lama.

"Kita harus tetap waspada terutama saat ini dalam cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang dan mungkin sesekali ada petir. Kalau lihat prakiraan cuaca, kondisi ini sampai akhir bahkan ke awal Maret," imbuh Duddy.

Baca Juga:Diawali Dentuman Keras, Belasan Sumur di Klaten Mendadak Ambles

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini