Pariwisata KBB Babak Belur Dihajar Pandemi Covid-19, PAD Anjlok 50%

Yang menurun paling tajam di Kabupaten Bandung Barat yakni pajak dari sektor hiburan sebesar hampir 70 persen.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 26 Februari 2021 | 17:06 WIB
Pariwisata KBB Babak Belur Dihajar Pandemi Covid-19, PAD Anjlok 50%
ILUSTRASI wisata di KBB. Wisatawan tengah menikmati atraksi wisata budaya di Wisata Lembang Parkir and Zoo. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Pandemi Covid-19 memberikan efek negatif bagi sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Turunnya kunjungan membuat uang yang berputar di sektor pariwisata berkurang drastis dari masa normal.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat menyatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor pariwisata selama pandemi Covid-19 turun sekitar 50 persen.

Kepala Disparbud Kabupaten Bandung Barat Heri Partomo mengatakan penurunan PAD itu dirasakan khususnya pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 di perpajakan sektor pariwisata.

"Perbandingan pendapatan dari sektor pariwisata tahun 2019 dengan tahun 2020, hampir 50 persen penurunannya," kata Heri di Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/2/2021).

Baca Juga:Viral Rambu Bus Stop di Tangsel Disorot Publik, Dishub: Netizen Kurang Baca

Di Kabupaten Bandung Barat sendiri, raihan PAD didominasi oleh pajak dari sektor restoran. Pada tahun 2019 pajak dari restoran didapat sebesar Rp 26,5 miliar, sedangkan pada 2020 pajak dari restoran hanya didapat sebesar Rp 17,1 milair.

Lalu pajak dari sektor perhotelan pun menurun hampir 50 persen. Pada tahun 2019, PAD dari hotel didapat sebesar Rp 18 miliar, sedangkan pada tahun 2020 PAD dari hotel hanya didapat Rp 9,8 miliar.

Dan yang menurun paling tajam yakni pajak dari sektor hiburan sebesar hampir 70 persen. Pada tahun 2019 PAD dari sektor hiburan didapat sebesar Rp 4,3 miliar, sedangkan pada tahun 2020 hanya didapat Rp 1,3 miliar.

Menurut Heri, merosotnya PAD itu dusebabkan oleh menurunnya jumlah wisatawan ke Kabupaten Bandung Barat, khususnya ke kawasan wisata lembang.

Maka dari itu, pihaknya mengajak kepada para pengelola wisata untuk bisa sama-sama berinovasi guna menarik kembali para pengunjung namun tidak abai terhadap protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga:Ini Skema Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Susun Padalarang-KBP

"Kondisinya memang sangat berdampak ke pariwisata. Kunjungan jelas sekarang sangat menurun. Itu jadi tantangan sangat berat buat kita membalikkan kondisi ini," kata Heri. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini