SuaraJabar.id - Pemkab Bandung Barat pesimis kunjungan wisata ke Kabupaten Bandung Barat (KBB) bisa bangkit dalam waktu dekat ini. Apalagi setelah munculnya Covid-19 varian B117 dari Inggris.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, David Oot mengatakan, munculnya virus varian baru sedikitnya bakal mempengaruhi wisatawan yang datang ke Bandung Barat. Kondisi ini menurutnya terjadi di semua daerah.
"Perjalanan sebuah wisata itu tentunya menimbulkan pergerakan manusai. Jadi kita di masa pandemi dengan pembatsan PPKM mikro dan sebagainya otomatis belum bisa (normal)," kata David, Sabtu (6/3/2021).
Sepanjang tahun 2020, kunjungan wisatawan ke kawasan wisata di Bandung Barat sangat turun drastis hingga 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2019, jumlah kunjungan terdata mencapai sekitar 6,7 juta.
Baca Juga:Agrowisata Svargabumi Magelang Akan Diduplikasi ke Makassar dan Sumut
Namun tahun 2020 hanya sekitar 4 juta saja. Angka wisatawan yang tercatat selama 2020 adalah mereka yang berkunjung ke-78 destinasi wisata. Tersebar di Kecamatan Cisarua, Lembang, Parongpong, Padalarang, Cipatat, Cililin, Rongga, Gununghalu, Saguling, Cikalongwetan, Batujajar, dan Cipeundeuy.
"Paling banyak destinasi wisata di Lembang ada 43 tempat," ujarnya.
Diketahui, sejak munculnya wabah Covid-19 pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Dari mulai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang membuat objek wisata sempat diwajibkan ditutup selama beberapa bulan.
Kebijakan tersebut otomatis objek wisata sempat mengalami nol kunjungan selama beberapa bulan. Kemudian setelah dibuka dengan protocol kesehatan Covid-19, pengunjung lantas tidak pulih seperti sebelumnya karena memang ada aturan pembatasan kapasitas.
Minat masyarakat untuk berwisata juga menurun akibat kondisi ekonomi yang kurang mendukung. Sehingga meski objek wisata telah kembali beroperasi tapi angka kunjungan masih minim. Termasuk di wilayah Lembang yang menjadi destinasi favorit.
Baca Juga:Wika Salim Teriaki Sopir Truk Bergambar Wajahnya di Jalan Tol
Keterpurukan objek wisata masih berlanjut awal tahun ini seiring adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dimana kunjungan hanya sekitar 20 persen dari carrying capacity yang diperbolehkan 50 persen.
Harapan untuk membangkitkan kembali kunjungan wisata ke Bandung Barat, kata David, adalah dengan vaksin yang rencnananya mulai disuntikan kepada para pelaku pariwisata. Ada sekitar 850 para pelaku pariwisata yang rencananya akan disuntik vaksin Covid-19.
"Mudah-mudahan salah satunya dengan vaksin. Kemudian tetap dengan penerapan protokol kesehatan," cetusnya.
Kepala Seksi Pembinaan Industri Pariwisata pada Disparbud KBB Agus Nurul mengatakan, jumlah calon penerima vaksin di kalangan pariwisata langsung melalui PHRI untuk kemudian disampaikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Untuk saat ini, kita kunci di 850 orang yang akan menjadi penerima vaksinasi. Karena datanya juga sudah disetor ke PHRI Jabar dan Kemenkes," katanya.
Setiap pelaku wisata yang mengajukan diri menjadi penerima vaksinasi mendaftar melalui link yang sudah disediakan. Namun hingga hari terakhir penutupan jumlahnya tak bertambah.
"Daftar melalui link yang disediakan, jadi bukan kita yang mendata. Tapi memang kami koordinasi untuk meminta datanya juga," tukasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki