"Ternyata impian saya terwujud untuk mengenal beliau. Tahun 2019 tepat bulan Oktober saya ditunjuk menggantikan Sekjen," terangnya.
Pihaknya meminta Presiden Joko Widodo agar memberikan penghormatan kepada pendiri SBSI Prof Dr Muchtar Pakpahan sehingga diangkat menjadi Pahlawan Nasional.
"Jasa-jasa beliau untuk negeri ini sangat besar dalam membela kaum buruh dan rakyat miskin," tandasnya.
Profil Muchtar Pakpahan
Baca Juga:Kenang Muchtar Pakpahan, Menaker: Kabar Duka bagi Dunia Ketenagakerjaan
Muchtar Pakpahan lahir di desa Bah Jambi II, kecamatan Tanah Jawa, kabupaten Simalungun, provinsi Sumatera Utara pada 21 Desember 1953. Ia meninggal saat usia 67 tahun.
Muchtar Pakpahan merupakan tokoh Buruh Indonesia yang bersama-sama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendirikan SBSI pada tanggal 21 April 1992 silam.
Gebrakannya mendirikan Serikat Buruh Independen bebas dari campur tangan pemerintah menghantarkannya menjadi Tokoh Buruh Indonesia yang dikenal vokal dan mendunia. Bahkan Muchtar Pakpahan kerap juga dikaitkan sebagai tokoh Hak Azasi Manusia.
Dia orang pertama di Indonesia membebaskan hak universal buruh berserikat. Perjuangannya melalui SBSI untuk menaikkan kehidupan layak bagi segenap Buruh di Indonesia.
Di zaman Orde Baru, militer dengan tangan besinya sempat berusaha membungkam pergerakan para aktivis Buruh yang tergabung di dalam SBSI.
Baca Juga:Profil Muchtar Pakpahan, Aktivis Buruh Sejak Zaman Soeharto
Menurut Muchtar Pakpahan, suatu kemustahilan kesejahteraan Buruh dapat diraih tanpa adanya perlawanan. 'Melawan atau Ditindas' itu slogannya.
Dalam memperjuangkan kesejahteraan Buruh, Muchtar Pakpahan beberapa kali harus dijebloskan ke dalam penjara.