Jangan Dulu Putus Cinta di Masa Pandemi Covid-19, Ini Sebabnya

Sementara dari segi kesehatan jiwa, seseorang yang galau karena putus cinta, biasanya akan mengalami emosi yang sulit dikontrol dan kerap kali berpikiran negatif.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 11 April 2021 | 10:53 WIB
Jangan Dulu Putus Cinta di Masa Pandemi Covid-19, Ini Sebabnya
ilustrasi galau. (Pexels/RODNAE Productions)

SuaraJabar.id - Galau karena putus cinta bisa berpengaruh pada perasaan, fisik dan mental seseorang. Kondisi galau karena putus cinta dapat berujung pada turunnya imunitas tubuh sehingga membuat seseorang yang mengalaminya semakin rentan terpapar Covid-19.

Galau karena putus cinta sendiri merupakan salah satu fenomena psikologis yang sering kali dialami para remaja.

Pada fase remaja, rasa galau seolah-olah menjadi hal yang biasa. Terutama saat ditinggalkan oleh orang tersayang dan orang yang paling berharga dalam hidupnya.

Pemegang Program Kesehatan Jiwa pada Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Utami Rahayuningsih, MPsi., Psi mengatakan, galau merupakan perasaan hati yang tidak tenang atau cemas.

Baca Juga:Ingin Putus dengan Pasangan? Ini 5 Tips Anti Galau dan Cemas

Umumnya, penyebab galau bermacam-macam. Mulai dari patah hati, kehilangan seseorang yang dicintai, merasa cemas terhadap suatu kondisi, kurang bersyukur dengan keadaan, sulit untuk memutuskan sesuatu, melakukan suatu kesalahan dan masih banyak lagi.

Galau memiliki dampak yang berbeda-beda pada kepribadian setiap orang. Sehingga dampak yang ditimbulkan tidak bisa disamaratakan, begitupun dengan penanganannya.

"Tapi secara umum, dampak dari galau karena putus cinta misalnya, akan mempengaruhi perasaan, fisik, maupun mental seseorang," katanya, saat dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Minggu (11/4/2021).

Dari segi fisik, biasanya orang tersebut bakal mengalami sulit tidur, stress, pola makan berubah, dan beberapa gangguan fisik lainnya, yang berujung pada turunnya imunitas tubuh.

Sementara dari segi kesehatan jiwa, seseorang yang galau karena putus cinta, biasanya akan mengalami emosi yang sulit dikontrol dan kerap kali berpikiran negatif.

Baca Juga:Wamen LHK Sebut Konsep Forest Healing Berikan Kontribusi Bagi Kesehatan

Hal tersebut secara otomatis berdampak pada meningkatnya hormon kortisol (hormon pemicu stres) dan menurunkan imunitas tubuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak