Hidup Sebatang Kara, Mak Elin Ditolak Masuk Panti Jompo Gara-gara Ini

Kriteria panti jompo mengharuskan yang benar-benar sudah hidup sebatang kara. Sedangkan Elin masih ada dua keluarganya, walaupun berada jauh di luar kota.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 18 April 2021 | 04:38 WIB
Hidup Sebatang Kara, Mak Elin Ditolak Masuk Panti Jompo Gara-gara Ini
Elin (63), lansi di Kota banjar yang ditolak masuk panti jompo karena dianggap tidak memenuhi kriteria. [Harapanrakyat.com]

SuaraJabar.id - Seorang wanita lanjut usia (lansia) di Kota Banjar yang hidup sebatang kara di rumah gubuk ditolak masuk panti jompo.

Wanita lanjut usia itu bernama Elin (63). Ia sempat diajukan untuk dibawa ke panti jompo. Namun panti jompo menolak Elin karena dianggap tak memenuhi kriteria.

Lurah Banjar, Budi Kuswandai mengatakan, Elin tak bisa dibawa ke panti jompo karena masih memiliki keluarga.

“Dari kelurahan sudah mengusulkan ke Dinas Sosial untuk dibawa ke panti. Tetapi tidak bisa, karena masih mempunyai keluarga. Meskipun masih mempunyai keluarga, tapi kebanyakan keluarganya berada di luar kota, sehingga Elin hanya tinggal sebatang kara,” terangnya, Sabtu (17/4/2021).

Baca Juga:Kabar Baik, Warga Tangerang Berusia 102 Tahun Sukses Divaksinasi Tanpa KIPI

Lebih lanjut Budi mengatakan, kriteria panti jompo mengharuskan yang benar-benar sudah hidup sebatang kara. Sedangkan Elin masih ada dua keluarganya, walaupun berada jauh di luar kota.

Menurut Budi, pihak kelurahan memperjuangkan dan membantu perempuan yang telah lanjut usia tersebut sudah maksimal. Seperti mendapatkan bantuan dari Baznas Kota Banjar, dan program BPNT.

“Ada dua bulan ke belakang saya kirim bantuan sembako melalui Pak RT. Jadi dari kelurahan itu sudah maksimal. Sampai terakhir itu keluar jaminan hidup dari Baznas rutin setiap bulan,” jelasnya.

RT Setempat Utamakan Bantuan untuk Elin

Lansia di Kota Banjar yang hidupnya sebatang kara itu selain sempat diajukan ke panti jompo oleh pihak kelurahan, Ketua RT setempat juga sangat antusias dan perhatian. Setiap ada bantuan yang datang selalu mengutamakan untuk Elin.

Baca Juga:Sudah Divaksin, Penduduk Swedia Boleh Adakan Pertemuan Dalam Ruangan

Terpisah, Ketua RT. 4, RW. 2, Endang Koswara juga mengatakan, sebagai Ketua RT, ia telah berusaha memperjuangkan warganya yang kurang mampu untuk mendapatkan bantuan. Termasuk Elin, lansia yang hidupnya sebatang kara.

“Saya sebagai RT setempat selalu berupaya mengusahakan bantuan bagi warga yang kurang mampu. Jangankan yang butuh bantuan, ada salah seorang warga yang sakit saja pasti warga setempat menjenguknya,” ungkap Endang.

Selain berupaya untuk memberikan bantuan dari pemerintah, Endang juga selalu mengajukan bantuan dari para dermawan dan donatur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini