"Kita tak ada target berapa orang, karena kita standby. Pelaku usaha datang sendiri. Kita koordinasi dengan dinas terkait untuk menggiring mereka melakukan antigen," kata dia.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran juga melaporkan, dari total 497 wisatawan yang melakukan rapid test antigen di pintu masuk objek wisata, terdapat delapan orang yang hasilnya positif.
Namun, delapan wisatawan itu langsung diputarbalikkan ke daerahnya masing-masing, lantaran mereka berasal dari luar Pangandaran.
"Kita minta mereka melakukan tes swab PCR di daerah masing-masing," kata Yani. Ihwal perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran, Yani mengklaim, saat ini trennya mengalami penurunan. Menurut dia, sejak 12 Mei hingga saat ini kasus aktif Covid-19 di daerah itu terus menurun.
Baca Juga:Kata Bu Susi Tentang Kerumunan di Pantai Pangandaran dan Berita Hits Lain
"Terakhir data kemarin, yang dirawat tinggal delapan orang. Isolasi mandiri 33 orang. Jadi, tinggal 41 orang yang aktif," kata dia.
Namun, berdasarkan data yang diperoleh dari laman covid19.pangandarankab.go.id per 18 Mei, dari total 2.061 kasus terkonfirmasi positif terdapat 53 kasus aktif. Sementara sebenayak 1.962 orang telah dinyatakan sembuh dan 46 orang meninggal dunia.
Yani menilai, ramainya wisatawan ke Pangandaran tak berpengaruh pada kenaikan kasus Covid-19. Apalagi, saat ini sudah ada komitmen bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran dengan para pelaku usaha wisata untuk sama-sama menjaga protokol kesehatan (prokes) dalam bentuk pakta integritas.
Dengan adanya pakta integritas itu, Pemkab Pangandaran telah kembali membuka objek wisata yang sempat ditutup dua hari belakangan. Tentu, kata Yani, dibukanya kembali objek wisata dibarengi dengan penerapan prokes yang ketat.
"Insya Allah tak akan ada lonjakan kasus dari aktivitas wisata," ujar dia.
Baca Juga:Petugas Temukan Satu Wisatawan di Pangandaran Positif Covid-19
Sebelumnya, Pemkab Pangandaran menutup seluruh objek wisata di Kabupaten Pangandaran sejak Ahad, 16 Mei 2021. Kebijakan itu diambil setelah video wisatawan berkerumun tanpa menerapkan prokes di Pantai Batukaras viral di media sosial pada Sabtu, 15 Mei 2021.