"Aturannya itu APD harus sekali ganti, karena kita kekurangan, jadi kita cuci di rumah. Makanya satu APD kita bisa pakai sampai dua minggu," ujarnya.
Selain APD, pemeriksaan kesehatan terhadap petugas pemakaman jenazah Covid-19 juga tak diperhatikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Ia mengaku, dari semenjak Covid-19 muncul di Indonesia, khususnya Kota Bandung, ia baru sekali dites kesehatan. Itupun dianjurkan oleh Pemkot Bandung untuk dites di Puskesmas.
"Padahal kita juga ujung tombak dari penangan jenazah Covid-19 ini," ucapnya.
Baca Juga:Warga Jakarta Diminta Tak Berlibur ke Bandung Raya Hingga Pekan Depan
Terakhir, ia menyesalkan sikap Pemkot Bandung yang seringkali telat dalam memberikan insentif kepadanya dan timnya.
Ia mengaku, setiap kali ia menerima insentif ia harus menunggu selama setengah bulan kemudian dari jadwal pemberian insentif selama satu bulan bekerja.
"Jadi intinya setelah satu setengah bulan baru cair insentifnya," tutupnya.