Kemudian, yang memberatkan masyarakat, khususnya para pedagang di pasar Banjar, yakni penutupan secara tiba-tiba saat semua sedang berjualan.
“Kurangnya sosialisasi kebijakan PPKM Darurat tentang aturan penutupan pedagang di pasar Banjar selama ini seharusnya harus ada komunikasi terlebih dahulu dengan pihak terkait,” tambahnya.
Setelah tidak berhasil menemui di kantor Setda, mereka pun langsung beramai-ramai menuju Pendopo.
Di sana, kata Aan, massa berhasil bertemu dengan Wali Kota Banjar dan melakukan diskusi.
Baca Juga:Polda Metro Jaya Tegaskan Ojol Boleh Lintasi Titik Penyekatan PPKM Darurat
“Hasil dari musyawarah tadi itu terkait pedagang kaki lima di Alun-Alun dan Taman Kota. Memang karena aturan dari atas itu harus tutup, sehingga tidak boleh jualan di sana,” imbuhnya.
Sebagaimana aturannya, lanjut Aan, pembeli tidak boleh makan di tempat, apalagi melewati jam operasional selama PPKM Darurat.
Sedangkan untuk pelaku seni budaya dan bidang pendidikan masih menunggu keputusan sampai tanggal 20 Juli nanti.
“Memang itu aturannya dari pusat. Namun, hasil dari diskusi tadi dengan Wali Kota akhirnya para pedagang sudah bisa jualan lagi,” ungkapnya.
Meski sudah boleh jualan, namun khusus pedagang pasar hanya sampai pukul 15.00 WIB dengan ketentuan menaati prokes.
Baca Juga:Langgar Peraturan PPKM Darurat, Lebih dari 30 Bus AKAP Diamankan
Sedangkan yang biasa berjualan di Alun-alun juga beraktivitas lagi, namun hanya di luar arena alun-alun.