SuaraJabar.id - Umat Muslim menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1443 Hijriah. Memasuki tahun baru, tentu akan sangat banyak harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Terlebih saat ini dunia tengah dilanda pandemi Covid-19. Umat Muslim tentu berharap pandemi bakal segera berakhir di tahun 1443 H.
Agar tahun 1443 H lebih baik dari tahun sebelumnya, ada baiknya untuk memanjatkan doa pada yang maha kuasa, Allah SWT.
Ada sejumlah amalan yang dapat dikerjakan, salah satunya membaca bacaan doa Tahun Baru Islam.
Baca Juga:10 Agustus 2021 Apakah Tanggal Merah? Ini Update Hari Libur Nasional
Bagaimana bunyi bacaan latin doa Tahun Baru Islam?
Apa arti doa Tahun Baru Islam tersebut? Simak penjelasan lengkapnya berikut.
Bacaan Doa Akhir Tahun
"Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'ala 'uqubati, wa da'autani ilat taubati min ba'di jara'ati 'ala ma'shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirlî wa ma 'amiltu fiha mimma tardha, wa wa'attani 'alaihits tsawaba, fa'as'aluka an tataqabbala minni wa la taqtha' raja'i minka ya karim".
Yang artinya:
Baca Juga:Tahun Baru Islam pada 10 Agustus 2021, Kemenag: Liburnya Tanggal 11 Agustus
"Ya Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini termasuk yang Engkau larang sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Engkau maklumi karena kemurahan-Mu sementara Engkau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Engkau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Oleh krenanya aku memohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku. Ya Tuhanku, aku berharap Engkau menerima perbuatanku yang Engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah".
Doa Tahun Baru Islam
Allahumma antal abadiyyul qadimul awwal. Wa ‘ala fadhlikal ‘azhimi wa karimi judikal mu‘awwal. Hadza ‘amun jadidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithani wa auliya’ih, wal ‘auna ‘ala hadzihin nafsil ammarati bis su’I, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram.
Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.
Tradisi Tahun Baru Islam
Penentuan kalender Hijriyah dan penetapan bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah ini sebelumnya telah melalui sederet pertimbangan yang cukup panjang yang terjadi di antara sahabat Nabi pada saat itu.
Penetapan kalender Hijriyah dan juga penetuan Tahun Baru Islam ini dipaparkan dalam buku yang berjudul Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah yang disusun oleh Ida Fitri Shohibah (2012).
Ida menjelaskan bahwa penetapan bulan Muharram sebagai awal tahun baru kalender Hijriyah adalah hasil musyawarah pada zaman khalifah Umar bin Khattab yang mencanangkan penanggalan Islam. Meski sebelumnya melalui perdebatan dan pertimbangan yang alot, namun pada akhirnya bulan Muharram terpilih sebagai bulan awal Tahun Baru Islam.
Peringatan tradisi Tahun Baru Islam tentu berbeda-beda di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Sebenarnya, Nabi Muhammad SAW tidak memberikan contoh untuk menunaikan amalan tertentu saat tahun baru Islam tiba.
Namun, masyarakat Indonesia pada umumnya menjadikan momentun Tahun Baru Islam ini sebagai peringatan besar-besaran sebagai wujud rasa syukur terhadap Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk hidup dan melalui tahun hijriyah lainnya.
Sebaiknya, Tahun Baru Islam dirayakan bukan dengan pesta atau hura-hura, melainkan dengan berdoa dan melakukan berbagai amalan yang disunnahkan. Dengan begitu, awal tahun baru dapat dibuka dengan lembaran-lembaran yang baik.
Apalagi saat ini sedang pandemi virus corona, maka menjadi momentum yang tepat untuk memanjatkan dzikir dan doa ketika Tahun Baru Islam 2021 nanti. Sekian informasi singkat tentang bacaan doa Tahun Baru Islam yang perlu Anda ketahui.
(Rishna Maulina Pratama)