Puncak Bogor dan Dipatiukur Bandung Diawasi Ketat Gara-gara Hal Ini

Petugas juga akan melakukan razia restoran maupun kafe di kawasan Dipatiukur.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 04 September 2021 | 06:00 WIB
Puncak Bogor dan Dipatiukur Bandung Diawasi Ketat Gara-gara Hal Ini
Anggota TNI AD bersama Satpol PP Kabupaten Bogor memeriksa surat hasil swab antigen dan vaksinasi COVID-19 milik pengendara mobil saat penyekatan jalur Puncak di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/7/2021). [ANTARA FOTO/Arif Firmansyah]

Warga dianggap euforia karena merasa pandemi sudah terkendali karena banyak kabupaten/kota level PPKM-nya turun menjadi lebih baik dan keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit yang saat ini ada posisi belasan persen.

Padahal, kata Gubernur, angka kematian nasional akibat COVID-19 masih di atas angka global bahkan bertahan sejak setahun lalu.

Gubernur berkali-kali meminta warga tetap waspada menjalankan protokol kesehatan. Para aparat kemanan di kabupaten/kota pun diminta menggelar operasi prokes di titik- titik rawan.

"Euforia tentu tidak kita harapkan karena kita sedang berproses," katanya.

Baca Juga:Emil Sebut Ada Euforia Penurunan Covid di Jabar, Indikasinya Wisata Puncak Membludak

Gubernur melaporkan, per 3 September 2021 tingkat keterisian pasien COVID-19 di rumah sakit atau BOR Jabar ada di posisi 15,38 persen. Kasus aktif kini mencapai 16.724 orang atau kedua tertinggi setelah Jawa Tengah.

"Kemudian risiko tinggi sudah tidak ada, mayoritas risiko rendah yaitu kuning," katanya.

Dari sisi PPKM terdapat enam daerah yang berada di level 2, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Sukabumi, Majalengka, Indramayu, Cianjur, dan Garut. Sementara 21 daerah lainnya ada di level 3.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak