Menang 25 Kali di Laga Uji Coba, Tim Sepakbola Putra Jabar Pede Hadapi PON XX Papua

Adapun Tim Sepakbola Putra Jawa Barat masuk ke dalam Grup A bersama Papua, NTT, dan Maluku Utara.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 06 September 2021 | 18:49 WIB
Menang 25 Kali di Laga Uji Coba, Tim Sepakbola Putra Jabar Pede Hadapi PON XX Papua
Tim Sepakbola Jawa Barat yang dipersiapkan untuk PON Papua. [ANTARA/HO-PSSI Jawa Barat]

SuaraJabar.id - Pelatih Kepala Sepakbola Putra Jawa Barat Yudiantara mengatakan anak asuhnua memiliki modal besar untuk mengarungi Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2021.

Pasalnya kata dia, anak asuhnya merasa lebih percaya diri seusai mendapat hasil positif dari sejumlah laga uji coba yang digelar sebagai persiapan menghadapi PON XX Papua.

Dari 27 laga uji coba yang telah dilakoni, timnya hanya kalah dua kali.

Menurutnya tim Jawa Barat mendapat lawan rata-rata berasa dari tim yang berkompetisi di Porda.

Baca Juga:NTT Bidik Tiga Medali Emas dari Cabor Kriket di PON Papua

"Kami ingin banyak uji coba dengan Liga 1 dan Liga 2, tapi kami dapatnya tim Porda, alhamdulillah penampilan anak-anak lumayan," kata Yudiantara di Bandung, Jawa Barat, Senin (6/9/2021)

Sebelumnya tim Jawa Barat pun telah berencana untuk melakukan simulasi dengan sejumlah tim yang akan berlaga di PON. Namun karena adanya pandemi COVID-19, perjumpaan itu tidak dapat terealisasi.

"Termasuk tim Jawa Timur, kita nggak bisa uji coba, dan kita siasati dengan melawan tim-tim yang ada di Jawa Barat," katanya.

Meski begitu, ia mengaku tidak langsung puas dengan performa timnya tersebut. Dengan waktu yang tersisa menjelang PON Papua, ia mengaku bakal memboyong anak asuhnya itu untuk melakukan lagi uji coba dengan tim yang bersedia.

"Kami waktu kalah itu lawan PS Pati dan PSKC, tapi untuk PSKC, dari tiga kali pertemuan, kita hanya kalah satu kali," kata dia.

Baca Juga:Jaga Motivasi Atlet, KONI Sumut Sediakan Psikolog

Dia mengatakan timnya direncanakan berangkat ke Tanah Papua pada 21 September mendatang. Menurutnya cabor Sepakbola bakal dipertandingkan mulai 27 September hingga 14 Oktober 2021.

News

Terkini

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB

Beredar cuit lawan Ridwan Kamil juga gunakan kata Maneh yang membuat netizen heboh.

News | 11:04 WIB

Cara Ridwan Kamil memberikan pinned pada komentar di Instagram disorot publik.

News | 10:48 WIB

"Ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Muhammad Sabil Fadhilah

News | 10:18 WIB

"Alhamdulillah membaik, masih belum stabil penuh, tapi sudah bisa makan," ujar putra Umuh Muchtar itu.

News | 19:30 WIB

"Warga mengatakan asap pekat itu makin tidak enak dihirup dan cepat sesaknya. Apalagi ketika mereka melakukan aktivitas di sawah, di kebun," kata Manajer Advokasi Walhi Jabar.

News | 16:25 WIB

P3DN digelar guna memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi terhadap pengoptimalan penggunaan Produk Dalam Negeri.

News | 16:07 WIB

Sejumlah hasil lembaga survei mencatatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berlaga di Pilpres 2024 cukup diperhitungkan.

News | 16:56 WIB

Keran kamar mandi dari Ateson home memiliki bentuk yang minimalis dan futuristik.

Lifestyle | 11:15 WIB

"Di Ranca Upas itu ada area habitat lutung Owa Jawa selain habitat mamalia. Kami pernah menemukan ada habitat kancil jiga," ujar Meiki.

News | 19:29 WIB

"Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tegas Dadang Supriatna.

News | 14:02 WIB

"Apa dasar hukumnya, karena hutan berstatus hutan lindung dan peruntukan hutan tidak dapat dipakai untuk kegiatan nonkehutanan," kata Dedi Gejuy.

News | 13:01 WIB
Tampilkan lebih banyak