SuaraJabar.id - Pandemi Covid-19 memberikan pukulan cukup telak pada perekonomian warga. Tak sedikit warga yang di-PHK atau usahanya gulung tikar selama masa pandemi.
Pemerintah berupaya untuk meulihkan perekonomian. Mulai dari memberikan bantuan konsuntif hingga bantuan modal bagi pelaku UMKM.
Namun, ada juga masyarakat yang memilih jalan pintas untuk mengembalikan kondisi ekonomi mereka. Salah satunya dengan melakukan pesugihan.
Di Kabupaten Ciamis misalnya, beredar kabar jika Situ Ciumbul Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku ramai didatangi orang yang akan menggelar ritual pesugihan.
Baca Juga:Sebut Covid-19 Tak Akan Hilang, Jokowi: Kita Siap untuk Berdampingan
Salah satu perangkat Desa Ciakar Dian mengatakan Situ Ciumbul sebetulnya hanya sebuah situ.
Pohon kayu beserta pohon bambu sebetulnya hanya sebagai sumber air saja.
Namun, di bawah situ tersebut terdapat pohon kayu dan rumpun bambu, dan banyak yang menyebutnya sebagai tempat mencari pesugihan.
Lanjutnya, menurut cerita orang orang terdahulu ke lokasi tersebut, pada malam-malam tertentu banyak didatangi pengunjung.
Orang yang datang mempercayainya bahwa tempat tersebut bisa membawa keberuntungan dan memberikan kekayaan.
Baca Juga:Studi Oxford: Pandemi Covid-19 Buat Harapan Hidup Menurun
“Kalau sudah diterima oleh yang gaib, orang yang sedang bertapa tidak bisa dilihat oleh sembarang orang,” ujar Dian.
Kasi Ekbang Desa Gereba itu berpendapat, terkait pesugihan atau mencari kekayaan spontan tanpa bekerja keras di Situ Ciumbul tersebut tidak ada dan tidak boleh diselewengkan.
“Terlepas tentang pesugihan masih banyak yang mempercayai adanya."
“Yang jelas kawasan Situ Ciumbul Ciamis hanya menyeramkan saja apa yang beredar di masyarakat itu hanya mitos saja,” ungkapnya.
Dian, mengaku heran kalau di alam modern masih ada yang percaya tentang adanya tempat mencari pesugihan mencari kekayaan yang instan tanpa bekerja bekerja keras dan berusaha.