Segini Kekuatan Bahan Peledak yang Disembunyikan Teroris di Gunung Ciremai

Bahan peledak yang disembunyikan teroris di Gunung Ciremai itu memiliki julukan Mother of Satan.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 05 Oktober 2021 | 17:30 WIB
Segini Kekuatan Bahan Peledak yang Disembunyikan Teroris di Gunung Ciremai
Ilustrasi anggota Densus 88 Anti Teror. [Foto: Antara] .

SuaraJabar.id - Polisi meledakkan sebagian dari bahan peledak yang itemukan Tim Densus 88 Antiteror dan Brimob Polda Jabar di Gunung Ceremai, Kabupaten Majalengka.

Menurut Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago, peledakkan sebagian bahan peledak yang disembunyikan teroris itu guna mengukur seberapa daya eksplosif bahan tersebut.

Hasilnya, kata dia, bahan peledak itu berdaya ledak kuat dan cukup mengkhawatirkan apabila tidak segera ditangani petugas.

"Dengan sedikit saja, ternyata itu dapat mengakibatkan suatu getaran yang sangat kuat. Nah sisanya bahan peledak itu dibawa ke Brimob untuk dilakukan disposal," kata dia dikutip dari Antara, Selasa (5/10/2021).

Baca Juga:Polri Ungkap Misteri Tumpukan 35 Kg Bahan Peledak 'Mother of Satan' di Gunung Ceremai

Erdi memaparkan, bahan peledak yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror di Gunung Ceremai, Kabupaten Majalengka, berjarak sekitar 7 kilometer dari permukiman terdekat.

Menurutnya, bahan peledak yang memiliki daya ledak tinggi berjuluk "Mother of Satan" seberat 35 Kilogram itu masih aktif saat ditemukan oleh petugas.

Namun kini bahan peledak itu sudah didisposal hingga nonaktif.

"Bom tersebut dalam kondisi utuh dan aktif, dalam artian itu bisa diaktifkan saat ditemukan," kata Erdi.

Kemudian di Markas Komando Brimob Polda Jawa Barat, kata dia, para petugas meledakkan kembali bahan peledak itu agar tidak tersisa setelah diurai.

Baca Juga:Narapidana Terorisme Jaringan JAD Buat Pengakuan Mencengangkan

"Jadi kita ledakkan kembali untuk mengamankan karena ini sangat berbahaya jika digunakan teroris," kata Erdi.

Meski sudah ditemukan, menurutnya, Tim Densus 88 Antiteror juga akan mengembangkan penemuan tersebut guna mencari potensi adanya hal serupa.

"Tapi diharapkan tidak ada lagi, karena ini sangat membahayakan jika kita menemukan seperti itu lagi, daya ledaknya tinggi, sangat mengkhawatirkan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini