SuaraJabar.id - Sungai Citarum di Jawa Barat pernah dinobatkan sebagai salah satu tempat paling tercemar di dunia oleh Green Cross Switzerland dan Blacksmith Institute pada 2013 lalu. Sungai Citarum juga pernah dinyatakan sebagai sungai terkotor di dunia oleh Bank Dunia.
Namun kini, air Sungai Citarum diklaim sudah bisa digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar serta mengairi tanaman karena tingkat pencemarannya sudah turun dan mutunya sudah membaik.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dikutip dari Antara, Rabu (3/11/2021), ia mengatakan bahwa target awal program pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum adalah menurunkan tingkat pencemaran menjadi cemar sedang namun sekarang air sungai itu sudah tergolong tercemar ringan.
Dalam acara dialog di konferensi iklim di Glasgow, Skotlandia, Gubernur Jawa Barat memaparkan upaya pemerintah memulihkan kondisi DAS Citarum melalui Program Citarum Harum.
Baca Juga:Joe Biden Sempat Difoto Pria Telanjang Bulat saat Perjalanan ke KTT COP26
Komandan Satuan Tugas Citarum Harum itu memaparkan, hasil pengukuran kualitas air tahun 2018 menunjukkan bahwa Sungai Citarum dalam kondisi tercemar berat dengan Indeks Kualitas Air (IKA) 33,43 poin.
Namun kualitas air Sungai Citarum sejak tahun 2020 terus membaik berkat berbagai upaya pemulihan yang dijalankan dan kini air sungai itu sudah masuk kategori cemar ringan dengan IKA 55 poin.
Gubernur mengatakan, upaya pemulihan DAS Citarum yang telah dilakukan antara lain penghijauan 26.231,24 hektare lahan kritis di sepanjang daerah aliran sungai.
Luas lahan kritis yang sudah dihijaukan melampaui target penghijauan tahun 2021 seluas 15.516,99 hektare.
Pemerintah menargetkan pada tahun 2025 luas lahan yang dihijaukan kembali di sepanjang DAS Citarum mencapai 80.174,99 hektare.
Baca Juga:bank bjb Raih Leadership AA dalam ESG Disclosure Awards 2021
Upaya pemulihan DAS Citarum juga mencakup pengelolaan sampah hingga 2.700 ton per hari dan penanganan 33.868 unit keramba jaring apung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtyas menyebutkan beberapa parameter yang menunjukkan pencemaran limbah industri di DAS Citarum sudah turun signifikan pada tahun 2020.
"COD (Chemical Oxygen Demand) tahun ini jauh menurun, nilainya sudah tidak jauh berbeda dari standar baku mutu," katanya.
Ia menambahkan, cemaran limbah domestik di Sungai Citarum juga menurun dari tahun 2019 sampai 2020.
Dalam dua tahun terakhir, ia menjelaskan, sampah yang masuk ke Sungai Citarum juga berkurang sampai 42 persen.
Sungai Citarum yang panjangnya sekitar 270 kilometer merupakan sumber air bagi 18 juta warga di 13 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Satuan Tugas Citarum Harum menargetkan air Sungai Citarum mutunya bisa meningkat dengan IKA sebesar 60 poin pada akhir periode perencanaan tahun 2025.