Kasus COVID-19 Menyerang Guru dan Siswa, 22 Sekolah di Kota Cimahi Ditutup

Sebelumnya, Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Cimahi melakukan swab test PCR acak dari tiga zona sekolah. Yakni Cimahi Utara, Cimahi Tengah dan Cimahi Selatan untu

Lebrina Uneputty
Jum'at, 26 November 2021 | 13:51 WIB
Kasus COVID-19 Menyerang Guru dan Siswa, 22 Sekolah di Kota Cimahi Ditutup
Seorang Siswa di Kota Cimahi Tengah Melakukan Swab Test PCR (Suara.com/Ferry Bangkit Rizki)

SuaraJabar.id - Puluhan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Cimahi ditutup sementara setelah ditemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil swab test PCR.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi, tercatat ada 30 orang siswa SD dan SMP yang dinyatakan positif terpapar virus korona. Puluhan siswa dan guru itu berasal dari 22 sekolah.

"Jadi totalnya dari 1.071 sampel yang kita test ada 30 yang hasilnya positif, dari 22 sekolah," terang Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono saat ditemui di Kecamatan Cimahi Utara pada Jumat (26/11/2021).

Sebelumnya, Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Cimahi melakukan swab test PCR acak dari tiga zona sekolah. Yakni Cimahi Utara, Cimahi Tengah dan Cimahi Selatan untuk guru dan juga siswa.

Harjono mengatakan, dari total 30 orang dari satuan pendidikan yang terkonfirmasi positif COVID-19, sudah ada tiga orang yang dinyatakan sembuh. "Dari 30 orang itu, ada 3 guru yang sudah sembuh. Sehingga saat ini sisa 27 orang yang masih terkonfirmasi positif," ungkap Harjono.

Dirinya tak merinci sumber penularan COVID-19 terhadap puluhan guru dan siswa di Kota Cimahi. Namun berdasarkan hasil pelacakan yang dilakukan Dinas Kesehatan, kata dia, ada sejumlah sekolah yang gurunya harus menjalani swab sebab menjadi kontak erat.

"Kalau penularannya belum tentu dari kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) di sekolah juga. Bisa saja mereka tertular dari rumah atau dari kegiatan lainnya," sebut Harjono.

Untuk sekolah yang terdapat kasus COVID-19, lanjut Harjono, akan ditutup sementara selama 14 hari dalam rangka sterilisasi. Sementara untuk kegiatan PTM di sekolah lainnya, tegas dia, akan tetap berjalan mengingat kasusnya saat ini masih dibawah 5 persen.

"Sekolah yang ditutup itu hanya yang ada kasus positifnya. Yang lain tetap berjalan seperti biasa dengan protokol kesehatan yang lebih ketat," pungkasnya. 

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini