SuaraJabar.id - Lima alat pendeteksi Tsunami Early Warning System (TEWS) yang terpasang di laut selatan Cianjur sudah tidak berfungsi sejak empat tahun terakhir.
Alat pendeteksi tsunami itu rusak akibat dimakan usia dan cuaca.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Rudi Wibowo mengatakan, alat pendeteksi tsunami yang dipasang sejak beberapa tahun lalu oleh BNPB terpasang di tiga pantai di tiga kecamatan.
Alat pendeteksi tsunami itu terpasang di wilayah selatan yaitu Kecamatan Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta.
Baca Juga:Bupati Cianjur Herman Suherman Minta Jembatan Gantung yang Putus Segera Diperbaiki
"Alat tersebut sudah terpasang beberapa tahun yang lalu, namun sejak empat tahun terakhir sudah rusak dan tidak berfungsi. Kita tidak dapat melakukan perbaikan karena milik BNPB," katanya, Rabu (1/12/2021) dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan rusaknya alat tersebut karena lapuk dimakan usai dan faktor cuaca, sehingga tidak dapat berfungsi.
Pihaknya telah melaporkan hal tersebut, hingga saat ini, belum ada perbaikan atau jawaban pasti dari BNPB kapan alat pendeteksi tsunami akan diperbaiki.
"Kami hanya melakukan pengawasan terhadap alat deteksi yang disediakan BNPB. Sejak alat dipasang di pantai selatan Cianjur, tidak disertai dengan serah terima, sehingga kami tidak tahu harus berbuat apa, meski alat pendeteksi tsunami sangat dibutuhkan," katanya.
Tidak hanya di Cianjur, tambah dia, rusaknya alat alat pendeteksi dini tsunami itu juga terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga:3 Fakta Potensi Tsunami Cilegon 8 Meter
Sehingga untuk antisipasi tsunami, pihaknya telah memasang rambu jalur evakuasi dan tengah melalukan edukasi mitigasi kebencanaan di daerah rawan terjadinya bencana tsunami di pantai selatan Cianjur.
"Imbauan waspada tetap kita gencarkan, terlebih warga di pesisir sudah jeli membaca tanda alam dan diminta untuk mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana termasuk tsunami. Kami juga siagakan relawan untuk memantau dan mengawasi situasi di pesisir, " kata Rudi.