Final Laga Tarkam Berujung Baku Hantam, Lima Warga Sukabumi Terluka

Di akhir permainan, S tiba-tiba masuk ke tengah lapang menghampiri supporter P FC, sehingga memicu keributan.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 06 Desember 2021 | 16:17 WIB
Final Laga Tarkam Berujung Baku Hantam, Lima Warga Sukabumi Terluka
Sejumlah polisi saat melakukan pengamanan di wilayah Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Minggu (5/12/2021) malam. [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraJabar.id - Lima orang warga Kabupaten Sukabumi mengalami luka-luka akibat baku hantam yang terjadi pada pertandingan final sepak bola antar rukun warga atau RW di Lapang Mangkalaya, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Minggu (5/12/2021) sore kemarin.

Dari keterangan polisi, kericuhan ini bermula saat pertandingan final sepak bola di Lapang Mangkalaya antara dua tim dari Desa Cibolang. Keduanya adalah PBJ (P FC) vs LN (B FC).

Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih mengatakan, saat itu, S (21 tahun), pemain tim LN, keluar permainan pada babak pertama dengan alasan kena pukul pemain lawan.

Dia pun pulang, lalu kembali untuk menonton pertandingan tersebut. Namun di akhir permainan, S tiba-tiba masuk ke tengah lapang menghampiri supporter P FC, sehingga memicu keributan.

Baca Juga:Pelajar SMK Masuk Rumah Sakit usai Dibacok Teman Satu Sekolah

"Terjadi baku hantam di lapangan sepak bola tersebut," kata Iptu Astuti, Senin (6/12/2021).

Berdasarkan data kepolisian, S merupakan warga Kampung Legoknyenang RT 06/010 Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

Atas kejadian itu, salah satu panitia berinisial G berusaha melerai. Tetapi, dia malah terkena pukul pemain dari LN, sehingga mengalami luka robek di bagian pelipis sebelah kanan.

Iptu Astuti menyebut, S mengajak penonton Kampung Awinenggang, Desa Mangkalaya, dengan bahasa "bisi rek miluan ribut hayu" ("kalau mau ikut ribut ayo").

"Namun karena tidak saling mengenal, supporter Kampung Legoknyenang memukul penonton dari Kampung Awinenggang. Sedangkan supporter dari P FC sudah keluar dari lapangan dan kembali ke kampungnya," ujar Iptu Astuti.

Baca Juga:Mensos Siap Pasang Badan untuk Anak Disabilitas yang Dicabuti Kukunya di Sukabumi

"Akibat kejadian itu, warga Awinenggang mengalami luka-luka kurang lebih lima orang," tambahnya.

Sejumlah warga Kampung Awinenggang pun sempat melakukan penyerangan terhadap warga Kampung Legoknyenang, termasuk merusak kendaraan.

Tetapi, penyerangann itu dapat diantisipasi anggota Kepolisian Sektor Gunungguruh. Mediasi pun sempat selesai dilakukan pada Ahad malam. Namun Senin ini, Astuti menyebut mediasi dilanjutkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini