Dituding Netizen Tutupi Kasus Pemerkosaan Santriwati, Atalia Ridwan Kamil Buka Suara

"Fokus pada solusi bukan sensasi," kata Atalia Ridwan Kamil.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 13 Desember 2021 | 18:17 WIB
Dituding Netizen Tutupi Kasus Pemerkosaan Santriwati, Atalia Ridwan Kamil Buka Suara
Bunda Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil. [ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar]

SuaraJabar.id - Netizen menuding Atalia Praratya Ridwan Kamil menutup-nutupi kasus pemerkosaan belasan santriwati oleh pengajarnya di salah satu sekolah berasrama di Cibiru Kota Bandung.

Menanggapi tudingan itu, Atalia Kamil yang merupakan Bunda Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menegaskan pihaknya tak pernah menutup-nutupi kasus pemerkosaan belasan santriwati tersebut.

"Saya tidak menutupi kasus ini dari media maupun publik. Tidak mengekspos bukan berarti menutupi," kata Atalia Praratya Ridwan Kamil dikutip dari Antara, Senin (13/12/2021).

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengunggah sejumlah komenter warganet di akun instagramnya yang menuding, Atalia Kamil menutup-nutupi kasus pemerkosaan santriwati di sekolah berasrama.

Baca Juga:Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Sejumlah Jalan di Kota Bandung Terendam Banjir

Sebagai Bunda Forum Anak Daerah Jabar, tugas dirinya ialah memastikan para korban usia anak ini mendapat haknya dan mendapatkan perlindungan terbaik sesuai dengan UU Perlindungan Anak.

"Fokus pada solusi bukan sensasi," kata Atalia.

Menurut dia Polda Jabar, UPTD PPA Jabar, P2TP2A Kota/Kabupaten Bandung, Kejaksaan, LPSK dan lain-lain telah bekerja dengan profesional sejak ditemukannya kasus ini.

Ia mengatakan penjangkauan, pemeriksaan, pendampingan, penyembuhan trauma bagi korban dan proses hukum bagi pelaku sudah dilakukan, bahkan saat ini persidangan telah digelar untuk yang ke enam kalinya.

"Untuk itu saya menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya," kata dia.

Baca Juga:UMK 2022 Tak Naik, Buruh di Bandung Barat Dapat Hadiah Bus

Ia mengatakan dinamika yang berkembang saat ini, dengan gencarnya pemberitaan di media massa dan media sosial seperti yang dikhawatirkan oleh pihaknya, patut disayangkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak