Okupansi Hotel di Kawasan Wisata Lembang Malah Lesu Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

"Menjelang Nataru ini, okupansi hotel menurun sekitar 20 persen, sejak tanggal 20 (Desember 2021) kemarin," ujarnya.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 21 Desember 2021 | 14:56 WIB
Okupansi Hotel di Kawasan Wisata Lembang Malah Lesu Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
ILUSTRASI - Hutan pinus dan cemara yang berada di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Okupansi atau tingkat hunian hotel dan penginapan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) lesu mendekati libur Natal dan Tahun Baru alias Nataru. Persentasinya cenderung menurun dibandingkan dua pekan lalu.

Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bandung Barat, awal Desember lalu okupansi hotel dan penginapan yang ada di KBB mencapai 50 hingga 60 persen. Namun pekan ini malah menurun.

"Menjelang Nataru ini, okupansi hotel menurun sekitar 20 persen, sejak tanggal 20 (Desember 2021) kemarin," ungkap Wakil Ketua PHRI Bandung Barat, Eko Supriyanto saat dihubungi pada Selasa (21/12/2021).

Menurunnya okupansi hotel dan penginapan tersebut, kata Eko, karena adanya pengetatan aturan yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Juga:22 Gereja di Jembrana Bali Akan Diberikan Pos Pengamanan Saat Natal

Kondisi tersebut membuat fenomena berlibur wisatawan dari berbagai daerah pun bergeser menjadi sebelum libur Natal dan Tahun Baru.

"Faktornya karena banyak yang sudah liburan kemarin, mereka sudah pada mendahului. Kalau kemarin (okupansi hotel) tinggi di atas 50 persen," terang Eko.

Meski menjelang Nataru ini okupansi hotel mengalami penurunan, Eko memprediksi akan kembali meningkat lagi, terutama ketika sudah mendekati libur Nataru mendatang.

"Iya diprediksi nanti okupansi hotel akan meningkat lagi sampai 50 persen. Kita mengikuti aturan, hotel kan 75 persen, tapi tidak akan sampai 75 persen," pungkasnya.

General Manager Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Sapto Wahyudi mengatakan, menjelang Nataru ini wisatawan yang melakukan reservasi penginapan masih belum terlalu banyak.

Baca Juga:Sudah Masuk Kamar Hotel, Satu Keluarga Terpaksa Pulang Gara-gara Hal Ini

"Statusnya jelek, kurang banyak permintaan. Itu karena adanya rencana PPKM Level 3. Menurut saya itu membuat tamu berpikir ulang, tapi kita sedikit percaya diri saat hari H akan ada peningkatan permintaan," kata Sapto.

Hingga saat ini, kata dia, wisatawan yang melakukan reservasi baru mencapai 40 persen, sedangkan yang reservasi khusus untuk tahun baru masih berada di angka 20 persen.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini